(Renungan) Hidupku Bukannya Aku Lagi

Hidupku Bukannya Aku Lagi
(July Tikilie)


“Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. 
Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.” 
(Rom. 14 : 8)


Kalender Liturgi Minggu, 17 September 2023
Bacaan Pertama : Sir. 27 : 30 - 28 : 9
Mazmur Tanggapan : Mzm. 103 : 1-2, 3-4, 9-10, 11-12
Bacaan Kedua : Rom. 14 : 7-9
Bacaan Injil : Mat. 18 : 21-35


Ada sebuah lirik lagu yang mengandung makna mendalam tentang kita sebagai milik Tuhan,
Hidupku bukannya aku lagi
Tapi Yesus dalamku
Hidupku bukannya aku lagi
Tapi Yesus dalamku

Segenap hidup kita adalah milik Tuhan, tidak ada bagian dalam hidup kita yang menjadi milik kita sendiri. Bacaan hari ini menekankan bahwa setiap orang yang sudah ditebus oleh Tuhan melalui kematian dan kebangkitan-Nya, ia tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri.

Salah satu tujuan Kristus datang ke dunia ini adalah mati dan bangkit untuk menjadi Tuhan atas semua manusia, yaitu atas orang-orang mati dan atas orang-orang hidup. Jika kita mengakui bahwa Yesus sebagai Tuhan berarti kita harus mengakui bahwa diri kita adalah milik-Nya. Segenap hidup kita, termasuk segenap harta kita dan apa pun yang kita miliki, adalah milik Tuhan semata.

Paulus menekankan bahwa kita hidup dan mati pun adalah untuk Tuhan. Karenanya sangatlah bodoh jika ada orang yang berkeinginan bunuh diri karena sebenarnya hal tersebut menunjukkan bahwa ia tidak bersikap sebagai milik Tuhan. Selagi kita diberikan kesempatan untuk hidup di dunia ini, maka lakukan tanggung jawab kita dengan sebaik-baiknya untuk Tuhan. Jika sudah saatnya kita mati, maka kita harus mati di dalam Tuhan dan untuk Tuhan. Jangan sampai kita mati sia-sia, misalnya dengan bunuh diri, mati karena over dosis obat-obatan terlarang atau mati karena kesenangan dunia lainnya.

Kita sudah tidak “berhak” lagi atas hidup kita maka apa pun yang kita lakukan dan pikirkan, semua harus untuk kepentingan Tuhan dan kerajaan-Nya. Bahkan ketika kita berdoa,  sebaiknya kita tidak berdoa untuk kepentingan diri kita sendiri tetapi mulai berdoa dengan sikap hati yang  benar yaitu dengan mendatangkan kerajaan Allah di dunia ini dan menjadikan kehendak-Nya dalam hidup kita. Dengan sikap dan perkataan atau pun perbuatan yang benar dalam setiap aspek kehidupan kita, maka kita akan mampu menjadi milik-Nya  dan kita akan dipantaskan untuk dapat memanggil Yesus Kristus dengan sebutan Tuhan kita.


Doa :

Ya Tuhan, mampukan aku untuk selalu melakukan apa pun baik dalam perkataan dan perbuatanku agar selalu sesuai dengan kehendak-Mu karena Engkaulah pemilik hidupku. Amin.


https://www.csmedia1.com/firstchurchpca.org/we-belong-to-jesus-1.jpg


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang