(Renungan) Kepedulian

Kepedulian 
(Alexandara Suliana Nur)

 
Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. 
(Yoh. 19 : 26-27)


Kalender Liturgi Jumat, 15 Sept 2023
Bacaan Pertama : Ibr. 5 : 7-9
Mazmur Tanggapan : Mzm. 31 : 2-3a, 3b, 4, 5-6, 15-16, 20
Bacaan Injil : Yoh. 19 : 25-27


Yesus dalam keadaan kesakitan teramat sangat tergantung disalib, melihat ibu dan murid yang dikasihi berdiri di samping salib. Yesus masih memikirkan dan peduli akan nasib ibu-Nya sepeninggal Dia, Ia menitipkan ibu-Nya kepada murid yang dikasihnya. Kepedulian Tuhan Yesus kepada ibu-Nya walaupun dalam kondisi dirinya disakiti, dicerca Tuhan Yesus tetap memiliki kepedulian terhadap  ibunya dan sesama. 

Masihkah kita peduli akan nasib orang tua dan sesama manusia, terlebih pada orang yang membutuhkan?

Saat memasuki usia tua, ibu dan teman kerjanya, yang memasuki usia pensiun, begitu gusar karena takut tidak bisa kerja lagi dan kehilangan penghasilan. Uang pensiunan lama-lama akan habis dan tidak ada yang memberi uang untuk kehidupannya. Saat itu saya mengatakan kepada ibu untuk tidak takut dan gusar karena Tuhan Yesus pasti memelihara umat-Nya seperti burung di udara, seperti dituliskan dalam Mat. 6:26, "Mereka tidak menanam, tidak menuai, dan tidak juga mengumpulkan hasil tanamannya di dalam lumbung. Meskipun begitu Bapamu yang di surga memelihara mereka! Bukankah kalian jauh lebih berharga?"

Saat saya, adik, dan teman  memasuki masa pensiun, ternyata perasaan yang kami hadapi sama dengan ibu saya yaitu perasaan sudah tua, tidak kerja, tidak berpenghasilan. Menyadari usia sudah tua tidak mungkin mencari kerja, rasanya ijazah dan gelar serta pengalaman kerja tidak ada manfaatnya lagi. 

Di negara kita tercinta, jumlah warganya sangat banyak, terutama warga di usia produktif sehingga perlu memberi kesempatan kepada generasi muda untuk berkarya dan bekerja. Berbeda dengan pemerintah Singapura, yang memiliki program memperkerjakan orang tua agar mereka dapat hidup tidak tergantung anaknya. Program ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah pada senior citizen.

Walau usia sudah tua namun saya merasa masih berjiwa muda. Saya berdoa kepada Tuhan agar dibukakan jalan yang sesuai untuk mendapatkan hikmat dalam berkegiatan, berusaha serta pekerjaan yang sesuai untuk kelompok pensiunan produktif. 

Saya percaya Tuhan selalu punya cara dan jalan yang terbaik. Selalu mengandalkan Tuhan, tidak mengandalkan kemampuan diri sendiri sehingga apa yang dilakukan selalu diberkati Tuhan Yesus.


Doa :

Tuhan Yesus, ingatkan, ubahkan, kuatkan  dan mampukan kami untuk memiliki kepedulian kepada orang tua, keluarga dan masyarakat terlebih orang yang  memiliki masalah  dalam hidup. Berikan hikmat, kemampuan dan kebijaksanaan dalam menjalankan dan mengatasi  semua masalah hidup. Amin.


https://www.suarawajarfm.com/wp-content/uploads/2015/09/12027745_10204715969926883_5685273215820060680_n.jpg
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang