(Renungan) Malaikat vs Iblis

Malaikat vs Iblis
(Juwati Darmawidjaja)
 

“Maka timbullah peperangan di surga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya”
(Why 12: 7)

 
Kalender Liturgi Jumat, 29 September 2023
Pesta St. Mikhael, Gabriel, Rafael, Malaikat Agung
Bacaan Pertama : Dan. 7 : 9-10, 13-14 atau Why. 12 : 7-12a
Mazmur Tanggapan : Mzm. 138 : 1-2a, 2bc-3, 4-5
Bacaan Injil : Yoh. 1 : 47-51
 
 
Pada saat saya masih anak-anak, ada sebuah cerita. Konon di kanan-kiri seorang anak pasti ada sosok iblis dan malaikat. Kedua “makhluk adikodrati” ini berlomba-lomba mempengaruhi si anak untuk berbuat kejahatan atau kebaikan. Dua kutub kekuatan yang saling tarik-menarik memperebutkan si anak agar taat kepada mereka.
 
Sosok malaikat digambarkan bersayap dan selalu mengajak si anak untuk berbuat baik. Sementara iblis dilukiskan bertanduk dan bertaring. Ia membujuk si anak melakukan kebalikannya. Sebagai anak kecil cerita ini amat menarik dan membekas di benaknya. Sosok malaikat dan iblis dalam agama-agama Abrahamik adalah riil, bukan imajinasi karena diwartakan dalam kitab suci masing-masing.
 
Hari ini Gereja merayakan Pesta Malaikat Agung. Menarik bahwa para malaikat mempunyai peran khusus yang diberikan oleh Allah. Dalam bahasa Yunani malaikat adalah “angelos” yang berarti “utusan”. Ini merajuk pada salah satu fungsi utama para malaikat yaitu menjadi utusan sekaligus eksekutor dari kehendak-Nya. Di dalam Kitab Suci Gereja Katolik, hanya ada tiga malaikat yang namanya diwahyukan. Mereka adalah Mikhael, Gabriel dan Rafael. Karena peran penting mereka di dalam sejarah keselamatan, mereka mendapat gelar "Archangella" atau Malaikat Agung.
 
Dalam bacaan hari ini disebutkan ada peperangan di surga (Why. 12:7-8). Mikhael digambarkan sedang berperang dengan kekuatan jahat, yaitu sang iblis dan bala tentaranya. Malaikat Agung Mikhael selalu membawa kemenangan bagi Tuhan oleh karena itu Mikhael menjadi malaikat pelindung dari setan dan bala tentaranya.
 
Demikian pula hidup dan kerja kita di dunia ini adalah peperangan setiap harinya. Oleh karenanya kita harus hidup selalu berdampingan dengan malaikat Allah, rendah hati dan jujur serta mengusahakan hidup suci. Jauhkan aneka macam hawa nafsu, keserakahan atau kenikmatan duniawi, agar tidak mudah terjebak pada tipu daya setan berupa kelicikan dan rayuan manis untuk melakukan kejahatan.

 
Doa:

Malaikat Allah, engkau yang diutus oleh kemurahan Tuhan untuk melindungi aku, terangilah, lindungilah, bimbinglah dan hantarlah aku. Amin.


https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT9hpiUMSsiQdpqVRM2jqVc5SJxEkBJJ-pgJw&usqp=CAU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang