(Renungan) Pertahankanlah Keselamatan yang Telah Kita Miliki

Pertahankanlah Keselamatan yang Telah Kita Miliki 
(Gregorius Suyanto Utomo)


Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang pertama dan yang pertama menjadi yang terakhir.
(Mat. 20 : 16)


Kalender Liturgi Minggu 24 Sept 2023
Bacaan Pertama : Yes. 55 : 6-9
Mazmur Tanggapan : Mzm. 145 : 2-3, 8-9, 17-18
Bacaan Kedua : Flp. 1 : 20c-24, 27a
Bacaan Injil : Mat. 20 : 1-16


Perumpamaan pekerja di kebun anggur dalam Injil hari ini menggambarkan orang yang pada awal hidupnya tidak mengenal Tuhan. Pada suatu hari di masa tuanya ia bertobat dan menjadi percaya serta ikut Tuhan. Orang tersebut akan dapat masuk ke dalam Surga yang sama dengan orang yang sudah sejak kecilnya sudah ikut Tuhan. 

Belakangan ini kita banyak mendapat berita tentang korupsi pejabat negara yang berlatar belakang Kristiani. Sebagian hasil korupsi tersebut bahkan digunakan untuk menyumbang institusi Gereja atau yayasan pendidikan. Apakah Tuhan berkenan dengan perbuatan tersebut? Apakah haknya untuk menjadi penghuni Surga tetap ada? Sementara di lain pihak kita juga melihat banyaknya pertobatan. Orang yang tadinya pengguna narkoba, atau pelaku kejahatan, bertobat, menjadi percaya dan ikut Tuhan.

Baik orang yang sejak kecil telah ikut Tuhan, maupun orang yang sudah tua baru ikut Tuhan, atau bahkan orang yang sudah sangat tua baru ikut Tuhan, semuanya akan mendapat Surga yang sama. Tidak ada perbedaan antara Surga untuk orang lama maupun untuk orang baru. 
Banyak godaan yang bisa menggiring kita untuk meninggalkan kesetiaan kepada Tuhan, bahkan sampai meninggalkan iman kita. Perbuatan-perbuatan seperti korupsi dan penyelewengan akan membatalkan hak kita untuk mendapatkan Surga. Bayangkan jika kita yang sudah berpuluh tahun setia kepada Tuhan, suatu hari karena kesalahan kita, lalu kehilangan upah di Surga. Pada saat yang sama, ada orang yang tadinya jauh dari Tuhan, bertobat dan Tuhan berkenan memasukkan orang tersebut menjadi penghuni Surga. Maka terjadilah yang difirmankan Tuhan: Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang pertama dan yang pertama menjadi yang terakhir (Mat. 20:16).
 
Sebagai orang yang sudah lama ikut Tuhan, kita tidak sepantasnya iri melihat orang yang baru mengenal Tuhan, melainkan justru kita membantu menumbuhkan iman orang baru tersebut. Sementara kita sendiri memperdalam iman kita. Jadi kita tidak mempertanyakan mengapa orang tersebut menerima upah yang sama sedinar sehari dengan kita, justru kita harus mempertahankan agar tetap berhak menerima upah sedinar sehari itu untuk diri kita sendiri. 


Doa : 

Ya Tuhan, terima kasih atas pemeliharaan-Mu dalam kehidupan kami, kuatkanlah iman kami agar kami bertahan untuk tetap bekerja di kebun anggur-Mu, dan dapat membantu pekerja baru di ladang-Mu agar ketrampilan mereka pun menjadi baik di mata-Mu. Amin.

https://assetsnffrgf-a.akamaihd.net/assets/m/1102014697/univ/art/1102014697_univ_lsr_md.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang