(Renungan) Inilah Dia Malaikat Pelindungku

Inilah Dia Malaikat Pelindungku
(Wily Wibianto)


Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini.
Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di surga yang selalu
memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.
(Mat. 18 : 10)


Kalender Liturgi Senin, 2 Oktober 2023
PW. Para Malaikat Pelindung 
Bacaan Pertama : Kel. 23 : 20–23a.
Mazmur Tanggapan : Mzm. 91 : 1-2, 3-4, 5-6, 10-11
Bacaan Injil : Mat. 18 : 1-5.10


Injil hari ini berkisah tentang tanggapan Yesus terhadap pertanyaan “Siapakah yang terbesar dalam kerajaan surga?” Sambil memangku seorang anak kecil, Yesus menyampaikan tiga pesan. Pertama, agar kita bertobat dan menjadi seperti anak kecil, agar bisa masuk kerajaan surga. Kedua, kita diminta untuk dapat merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil, bila ingin menjadi yang terbesar dalam kerajaan surga. Lalu yang ketiga, kita diminta untuk menyambut seorang anak dalam nama-Nya, karena berarti kita menyambut Dia. Terakhir Yesus meminta agar kita jangan menganggap rendah anak-anak kecil, karena ada malaikat mereka di surga. Hal terakhir ini menguatkan kita, karena siapa pun kita, kita punya malaikat pelindung yang berasal dari surga.

Ketika aku membaca dan merenungkan bacaan ini, aku bertanya dalam hatiku, kapan dan di mana, dalam peristiwa apa ya, ada malaikat pelindungku yang bertugas melindungi, membimbing, dan mempersembahkan doa dan karya-karyaku kepada Allah. Aku harus menghormati malaikat pelindungku karena dialah sahabatku yang ditugaskan Tuhan untuk mendampingi aku dalam hidup ini.

Aku telah menemukan jawabannya. Dia adalah istriku, Paulina Susilowati. Ya, istriku hadir bagai malaikat dalam hidupku. Karena, dialah yang sering menegurku, menasihati aku yang suka ceplas ceplos kalau berbicara. Dialah yang selalu dan tak pernah berhenti untuk menasihati aku. 

Pernah aku melihat bagaimana istriku itu, menasihati anakku. Malam itu, entah, anakku menangis karena apa. Aku pun tidak tahu. Lalu, aku bilang kepadanya. Bicaralah kepada papah dan mamah. Tapi, istriku ikut bangun dari tidurnya karena mendengar suara tangisan anak kami. Dia lalu mendekat dan bertanya. Ada apa Nak? Kenapa menangis? Barulah anak itu memberitahukan keluh kesahnya, penyebab dia menangis. Lalu, aku mendengar istriku menasihatinya, memberikan petunjuk, bimbingan kepadanya. Akhirnya anak kami diam dan karena hari sudah mulai malam, kami mengajak anak kami itu tidur agar besok dapat bangun dengan penuh kesegaraan. Sungguh seperti karya malaikat.


Doa :

Tuhan Yesus pada Senin yang indah ini, Peringatan Wajib Para Malaikat Pelindung, Engkau menyadarkan kami, bahwa kami memiliki malaikat pelindung kami masing-masing. Biarlah kami menaati nasihatnya. Ya, agar kami dapat berjalan lurus sesuai dengan kehendak-Mu. Tuhan Yesus berkati kami. Amin.


https://cdn.pixabay.com/photo/2017/08/21/15/06/angel-2665661_640.jpg


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang