(Renungan) Blessed to Bless

Blessed to Bless
(Alberta)


Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, daripadanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, daripadanya akan lebih banyak lagi dituntut.

(Luk. 12 : 48b)


Kalender Liturgi Rabu, 25 Oktober 2023

Bacaan Pertama : Rom. 6 : 12-18

Mazmur Tanggapan : Mzm. 124 : 1-3, 4-6, 7, 8

Bacaan Injil : Luk. 12 : 39-48



Ketika saya diinformasikan untuk tugas penulisan renungan harian berikutnya, saya sempat berkomentar dalam hati: “Kok perikopnya sama dengan renhar dua bulan sebelumnya, yaitu tentang “bersiap-siap & berjaga-jaga”. Saya percaya bukan satu kebetulan bila kali ini menulis renhar dengan perikop yang hampir sama. Dapat dikatakan bahwa penulisan renhar kali ini merupakan kelanjutan dari penulisan renhar saya 31 Agustus 2023 lalu.


Dalam renhar sebelumnya, saya menceritakan perihal saya mengalami titik balik iman ketika mengikuti seminar hidup baru dalam roh. Setelah mengikuti seminar tersebut, hidup rohani saya berubah 180 derajat. Antara lain saya mulai gemar membaca alkitab, lebih menghayati perayaan Ekaristi dan dalam doa pribadi lebih banyak berisi doa ucapan syukur ketimbang doa permohonan.


Selepas saya mengikuti "Seminar Hidup Dalam Roh", saya diajak oleh ketua kelompok untuk bergabung sebagai tim pelayanan dalam Persekutuan Doa Pembaharuan Karismatik Katolik (PDPKK). Saya mulai diberi tugas dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh PDPKK. Awalnya saya diberi tugas sebagai kolektan. Kemudian ditugaskan sebagai operator proyektor (OHP). Akhirnya setelah melalui berbagai proses, saya dipercaya untuk bertugas sebagai pemimpin pujian. Bukan gua banget!!! Saya termasuk pribadi “introvert”. Semasa SD, saya paling deg..deg..an kalau disuruh maju ke depan kelas untuk menyanyi. Berani tampil di depan umum memimpin puji-pujian, tanpa mengikuti sekolah kepribadian seperti "John Robert Powers” adalah hal yang tidak mungkin terjadi tanpa campur tangan Tuhan. Saya bersyukur, begitu banyak talenta yang sudah dipercayakan ketika saya menjawab "Ya Tuhan, aku siap."


Begitu melimpah berkat dan rahmat yang sudah Tuhan sediakan bagi kita dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk mati di kayu salib demi menebus dosa manusia. Maka sudah sepantasnya, kita juga membagikan berkat yang sudah diterima dengan cuma-cuma kepada banyak orang dengan cuma-cuma pula.


Mari kita menghayati berkat pengutusan yang diterima dari pastor di akhir misa sebagai misi Tuhan yang harus diselesaikan selama peziarahan di dunia untuk dapat dipertanggungjawabkan kelak ketika berhadapan dengan Sang Khalik.



Doa :

Ya Bapa yang Mahabaik, ajar kami untuk selalu mengingat kebaikan-kebaikan-Mu. supaya hati kami senantiasa tergerak untuk menyalurkan kebaikan yang sudah kami terima daripada-Mu kepada sesama yang membutuhkan. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang