(Renungan) Kekuatan Tersembunyi Ragi

Kekuatan Tersembunyi Ragi
(Maria Theresia Widyastuti)


Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.” 
(Luk. 12 : 1)


Kalender Liturgi Jumat, 20 Oktober 2023
Bacaan Pertama : Rom. 4 : 1 -8
Mazmur Tanggapan : Mzm. 32 : 1-2, 5, 11
Bacaan Injil : Luk. 12 : 1 - 7


Saat saya pulang ke desa leluhur di Yogyakarta, melalui jalan darat dari Jakarta ataupun sebaliknya, kami  pasti memilih jalur yang  melewati  satu kota kecil, kota Muntilan namanya. Di sana ada toko oleh-oleh yang produknya sangat khas dan nikmat yaitu tape ketan hijau. Saya selalu takjub dengan rasa tape yang khas dan warna hijaunya yang membuat segar dan menambah selera.

Ketika Yesus mengajarkan tentang ragi, saya pun teringat akan ragi pada proses pembuatan tape. Saya pernah mencoba mempelajari resep bahan tape ketan, yaitu 1 kg ketan putih, 600 cc air daun suji, 1 butir ragi dan sedikit tetes pandan pasta. Hanya satu butir ragi untuk 1 kg ketan, wow ! 

Luar biasa kekuatan satu butir ragi karena ukuran satu butir ragi umumnya tidak besar. Betapa ragi kecil itu memiliki kekuatan besar untuk merubah ketan putih mentah menjadi produk tape ketan yang nikmat.

Mengapa Yesus memberikan perumpamaan tentang ragi? Ia pun menegaskan ragi itu adalah kemunafikan orang Farisi. 

Seperti ragi dapat mengubah ketan menjadi tape, demikianlah orang Farisi dapat memberi pengaruh buruk kepada orang yang bergaul dengan mereka atau yang mendengarkan ajaran mereka. Tanpa disadari perkataan dan cara hidup mereka dapat membuat orang lain ikut berperilaku munafik. 

Karena itu, Yesus mengingatkan agar para murid waspada terhadap mereka. Jangan sampai para murid terpengaruh oleh ajaran dan perilaku mereka, sehingga ikut munafik dalam menjalani hidup rohani.

Bagaimana dengan diri kita? Sudahkah kita memiliki kesadaran diri akan adanya ragi kemunafikan dalam kehidupan rohani kita? Walaupun  butir ragi kecil ternyata sangat kuat dan tidak terlihat. 

Bagaimana cara memiliki kesadaran akan adanya ragi kemunafikan itu? Jawabannya hanya satu yaitu menjadi murid Yesus yang setia karena karena hanya murid-Nyalah yang pertama diajar dan diperingatkan akan bahaya ragi kemunafikan.


Doa :

Ya Tuhan Allahku Sang Mahakasih, terima kasih untuk peringatan yang disampaikan Yesus kepada para murid-Nya. Tidak hanya para murid yang harus waspada, kami pun harus waspada, karenanya kami mohon rahmat-Mu dan tuntunan Roh Kudus-Mu agar kami memiliki kesadaran dan tidak menjadi munafik dalam berelasi dengan-Mu. Terima kasih Tuhan, aku mencintai-Mu. Amin.

https://www.suarawajarfm.com/wp-content/uploads/2016/10/James_Tissot_Christs_exhortation_to_the_twelve_Apostles_525.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang