(Renungan) Tak Merasa Terasingkan

Tak Merasa Terasingkan
(Fidensius Gunawan)


Janganlah orang asing kautindas atau kautekan, 
sebab kamu pun pernah menjadi orang asing di tanah Mesir.
(Kel. 22 : 21)
 

Kalender Liturgi Minggu, 29 Oktober 2023
Bacaan Pertama : Kel. 22 : 21-27
Mazmur Tanggapan : Mzm. 18 : 2-3a, 3bc-4, 47, 51ab
Bacaan Kedua : 1 Tes. 1 : 5c-10
Bacaan Injil : Mat. 22 : 34-40


Bacaan pertama hari ini, mengajarkan empat hal tentang bagaimana kita memperlakukan sesama. Tentu ini hanya sebagian kecil dari ajaran atau perintah Allah yang terkait bagaimana kita mengasihi sesama. Semua tercatat dalam hukum Taurat. Lalu Yesus hadir dan menegaskan bahwa mengasihi sesama dan mengasihi Allah, adalah hukum utama.

Salah satu perintah yang menarik bagi saya adalah perintah untuk memperlakukan orang asing dengan baik. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kali kita mengalami perjumpaan dengan orang asing. Misal dalam pertemuan lingkungan, hadir warga baru. Ia pasti merasa asing, canggung, bahkan seringkali malu. Atau pernah dalam komunitas alumni saat acara reuni jalan-jalan, seorang teman mengajak serta pasangannya. Nah kalau dirinya tidak diperlakukan dengan ramah dan diajak terlibat dalam percakapan, pasti ia akan tersiksa merasa asing sendirian.

Dalam perjalanan ke Jerman beberapa waktu lalu, saat menghadiri pernikahan putri kedua, kami tentu menjadi orang asing di sana. Sudah tidak dapat berbahasa Jerman, bahasa Inggris pun terbata-bata. Lengkap sudah keterbatasan kami dalam menjalin komunikasi. Namun puji Tuhan, ternyata keluarga besan dan keluarga-keluarga di mana anak kami pernah tinggal bersama saat kuliah, maupun teman-teman anak kami, semua sungguh ramah. Mereka tak segan berusaha mengajak kami bincang-bincang. Mereka berusaha tak membiarkan kami terasing sendirian. Walau komunikasi tak lancar, namun mereka tidak menunjukkan sikap merendahkan. Mereka terus tersenyum ramah dan berusaha menangkap apa yang kami sampaikan. Rasanya lega, terima kasih Tuhan atas orang-orang baik yang Kau ijinkan menemani kami.

Ternyata benar apa yang Tuhan perintahkan dalam ayat di atas. Dalam hidup ini kita perlu memperlakukan orang dengan baik, terutama orang asing. Karena kita pun pasti pernah atau kalau belum, suatu saat akan menjadi “orang asing”. Akan mengalami kecanggungan dan sungguh berharap ada orang yang bersedia mendekat dan bersahabat.

Lihatlah sekelilingmu, sadari bila ada seseorang yang merasa terasing, sapa dan jalinlah komunikasi bersahabat. Dengan demikian kita menjadi cerminan teladan Yesus, Guru dan Sahabat bagi semua orang.


Doa :

Tuhan Yesus, Engkau memberi contoh bagaimana memperlakukan sesama khususnya mereka yang terasing, entah karena kondisi sosial, entah karena sakit. Ijinkan kami mampu melakukan hal-hal baik bila kami menghadapi hal yang sama. Amin.


https://asset-2.tstatic.net/manado/foto/bank/images/musa-dan-dua-loh-batu_20150531_093435.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang