(Renungan) Yesus Kristus Arsitek-ku

Yesus Kristus Arsitek-ku
(Antonius Tjahiono)


Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, 
Dia juga yang menjadikan bagian dalam? 
(Luk. 11 : 40)


Kalender Liturgi Selasa, 17 Oktober 2023
Bacaan Pertama : Rom. 1 : 16-25
Mazmur Tanggapan : Mzm. 19 : 2-5
Bacaan Injil : Luk. 11 : 37-41


Yesus mengecam orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, “Hai orang-orang bodoh, Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam. ”Aku merasa Yesus mengecamku. Aku yang bodoh, yang sok pintar mau menjadi arsitek. Ketika itu, aku akan membangun rumah, aku menggambar sendiri, mendesign sendiri bagian luar dan bagian dalam rumah yang kuidamkan. Aku terus mencoba menjadikan gambar bagian luar dan bagian dalam rumah yang bagus, namun hasilnya tidak pernah baik dan aku sampai putus asa. Akhirnya aku menyerah karena memang sebenarnya aku bukan seorang arsitek, dan aku minta tolong saudaraku yang betul seorang arsitek.

Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang dikecam Yesus seperti orang-orang arsitek yang mungkin sedikit lebih baik dariku. Mereka bisa membuat dirinya di bagian luar tampak bagus, berpakaian bersih dengan tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang, berucap kata-kata manis, namun di bagian dalam hatinya penuh kedengkian dan keculasan. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri sedikit pun tidak mau menyentuhnya (Mat. 23:4). Mereka arsitek-arsitek yang munafik, yang hanya membangun indah di bagian luarnya, yang hanya menampilkan agar kelihatan baik di bagian luarnya.

Yesus Kristus yang kusembah, sungguh arsitek yang bisa diandalkan, yang dapat menjadikan manusia indah di bagian dalam dan luar. Tuhan telah membangun bait hatiku dengan indah dan baik. Dia memiliki hati teramat bersih tulus, sehingga aku akan meniru-Nya dengan menunjukkan perkataan dan perbuatan yang baik pula. Aku harus selalu membuka dan membersihkan hatiku, agar dapat menunjukkan perbuatanku sesuai dengan perkataanku atau perbendaharaan bait hatiku. Karena Tuhan Yesus tidak menghendaki aku berbuat munafik seperti yang Yesus katakan kepada orang-orang Farisi: Hai orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan (Luk. 11:39).

Apakah kita sungguh mau berbuat baik, membersihkan hati dan tidak munafik? Karena sesungguhnya bait diri kita dibangun oleh arsitek yang luar biasa yaitu Allah sendiri.


Doa :

Ya Yesus Kristus, arsitek-ku yang telah membuat baitku indah, semoga karena bimbingan-Mu, aku mau taat dan setia membersihkan dalam baitku, membersihkan hatiku, sehingga aku selalu dapat menunjukan perkataan dan perbuatanku seperti yang Engkau kehendaki. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang