(Renungan) Berubahlah Menjadi Manusia Baru

Berubahlah Menjadi Manusia Baru
(Sylvia Djatisutikno)


Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. 
(Luk. 21:31)


Kalender Liturgi Jumat, 1 Desember 2023
Bacaan Pertama : Dan. 7 : 2-14
Mazmur Tanggapan : Dan. 3 : 75-81
Bacaan Injil : Luk. 21 : 29-33


Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya tentang kedatangan-Nya yang kedua kalinya, pada saat akhir zaman nanti. Kedatangan Yesus diumpamakan oleh Yesus, seperti sebuah pohon. "Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat." (Luk. 21:29-31).

Namun sebelum kedatangan-Nya, langit dan bumi akan memberitahukan terlebih dahulu dengan tanda-tanda. “Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang” (Luk. 21:25a). Bahkan dalam kitab Wahyu dikatakan “Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang” (Why. 6:13).

Yesus mengatakan hal ini, bukan mengada-ada, tetapi supaya kita semua menjadi siap, saat waktunya tiba. Karena akhir zaman dunia itu pasti akan datang, namun untuk waktunya, hanya Bapa yang mengetahuinya (Mat. 24:36).
 
Manusia sering berpikir hidupnya akan masih lama di dunia, bahkan banyak orang berpikir di dunia ini adalah tempatnya abadi. Manusia lupa siapa yang menciptakannya dan apa tujuan hidupnya di dunia. Manusia lupa bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Yesus telah memperingatkan kepada kita, supaya kita tidak hidup sarat dengan pesta pora dan kemabukan, memikirkan kepentingan duniawi, dan hidup dalam kedagingan (Luk. 21:34, Rm. 8:8).

Sesungguhnya Tuhan menciptakan kita, untuk hidup memuliakan-Nya, bukan untuk memuliakan kita sendiri. Bagi Yesus dalam kehidupan sementara ini, yang terutama adalah manusia harus memperhatikan cara hidupnya agar tetap kudus, karena hal ini sangat penting bagi keselamatan jiwanya. 

Jadi Allah menghendaki kita hidup kudus, karena Allah adalah kudus. Hidup tidak bercela dan tidak hidup asal-asalan. Jika kita terus hidup dalam dosa, maka setiap perbuatan kita harus kita pertanggungjawabkan dan kita tidak layak masuk dalam Kerajaan-Nya.


Doa :

Allah Bapa di surga, ingatkanlah kami selalu, bahwa kami harus hidup kudus di hadapan-Mu. Jika kami hidup tidak sesuai dengan kehendak-Mu, sadarkan dan ampuni kami Bapa. Jangan biarkan kami melakukan yang tidak Engkau sukai. Semoga apa yang kami lakukan, sungguh menyenangkan hati-Mu. Karena tujuan kami ada, adalah hanya untuk memuliakan Engkau dengan hidup kami. Amin.

 

https://catatanseorangofs.files.wordpress.com/2022/11/luke-21-28-bb.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang