(Renungan) Dipercaya

Dipercaya
(Carla Claresta)


“Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.”
(Mat. 25 : 14)


Kalender Liturgi Minggu, 19  November 2023
Bacaan  Pertama : Ams. 31 : 10-13, 19-20, 30-31
Mazmur Tanggapan :  Mzm. 128 : 1-2, 3, 4-5
Bacaan Kedua : 1 Tes. 5 : 1-6
Bacaan Injil :  Mat. 25 : 14-30 atau Mat. 25 :14-15, 19-21


Memiliki dua jari menyerupai capit udang pada kedua tangan dan kedua kaki sebatas lutut, hingga tidak dapat menginjak pedal piano; Hee Ah Lee, pianis asal Korea telah mencengangkan dunia.  Lahir sebagai penderita lobster claw syndrome, merupakan 1:10.000 kelahiran. Saat usia 19 tahun, tingginya 103 cm dan berat 33 kg. Kondisi fisik kedua tangan, membuatnya berlatih 10 jam sehari untuk sebuah lagu, bahkan 5,5 tahun untuk lagu bernotasi rumit. Jari-jarinya begitu luwes dan lincah menari menekan tuts piano bak orang berjari sepuluh, membuat jadwal pentas keliling dunia sangat padat. 

Tidak mudah mendapat kepercayaan dan kesempatan, terlebih datang dari tuan yang adalah Yesus, Sang Empunya Kerajaan Allah. Injil hari ini berkisah tentang seorang tuan, sebelum berangkat ke luar negeri mempercayakan harta kepada para hambanya. Diberinya lima, dua dan satu talenta menurut kesanggupan masing-masing. Saat tuan kembali, para hamba menyerahkan talenta yang dipercayakan, ditambah laba lima dan dua talenta. Tuan pun senang atas kesetiaan dan kebaikan kedua hamba itu. Ia akan memberi tanggung jawab besar dan membawanya masuk dalam kebahagiaan. Namun marah kepada hamba yang menerima satu talenta, karena menanamnya dan mengatakan ia seorang yang kejam. Diambilnya talenta itu, dicampakkannya  hamba itu ke dalam kegelapan paling gelap.
  
Kejamkah tuan itu? 1 talenta = 6.000 dinar. Upah sehari adalah 1 dinar. Berarti 1 talenta, upah untuk 6.000 hari. Semua yang ada pada kita, tubuh, pikiran, waktu, kesehatan dan sebagainya merupakan talenta yang dipercaya dan diberi Tuhan agar manusia dapat berkarya. Dengan berjerih lelah kita menghargai dan mengelola rahmat pemberian Allah itu.

Berapakah talenta yang Tuhan beri kepada Hee Ah Lee? Setiap manusia paling sedikit diberi 1 talenta. Dengan kesetiaan, perjuangan dan kesabaran, ia berhasil mempertanggungjawabkan talenta itu berlipat-lipat, menjadi berkat dan menginspirasi banyak orang, terutama anak-anak berkebutuhan khusus di berbagai belahan dunia. Sudahkah kita setia mengelola talenta dengan penuh tanggung jawab supaya membuahkan hasil bagi kemuliaan Tuhan dan sesama?


Doa:

Bapa yang murah hati, betapa baiknya Engkau mempercayakan harta-harta milik-Mu pada kami. Ampuni kami karena tidak menyadarinya dan mengeluh tidak memiliki talenta. Amin.
 
https://static2.stuff.co.nz/1283510683/677/4094677.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang