(Renungan) Doa Tak Kunjung Putus

Doa Tak Kunjung Putus
(Veronica Maria Sudarsini)


“Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.”
(Luk. 18 : 1)


Kalender Liturgi Sabtu, 18 November 2023
Bacaan Pertama : Keb. 18 : 14-16, 19 : 6-9
Mazmur Tanggapan : Mzm. 105 : 2-3, 36-37, 42-43
Bacaan Injil : Luk. 18 : 1-8


Pesan Tuhan Yesus hari ini kepada para murid-Nya, agar mereka  selalu berdoa tak jemu-jemu, meminta belas kasihan Tuhan untuk hal-hal yang mereka mohonkan. Tuhan Yesus memberi contoh  kisah tentang seorang janda yang selalu datang dan minta dibela haknya  kepada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Karena pada Tuhan dia tidak takut, maka tidak ada yang yang baik bisa diharapkan darinya. Hakim ini menolak membantu. Namun dengan kegigihan janda ini memohon kepadanya, akhirnya hakim yang lalim itu memberi pertolongan juga. 

Sementara Tuhan tidak pernah mengulur-ulur waktu memberi pertolongan kepada orang-orang pilihan-Nya, selalu tepat waktu sesuai rencana-Nya.

Kisah paralel antara Tuhan dan hakim yang lalim ini membawa kita kepada satu pengertian mendalam bahwa betapa besarnya kuasa yang ditimbulkan dari kegigihan dalam mengajukan permohonan melalui doa.

Tuhan sungguh mengasihi umat pilihan-Nya, Tuhan sungguh ingin melindungi, menjaga mereka dan melihat campur tangan-Nya dalam diri mereka. Ia hanya menghendaki umat-Nya berseru siang malam kepada-Nya tanpa jemu, dengan gigih dan percaya bahwa doanya pada akhirnya akan didengar-Nya.

Pengalaman saya berdoa dengan penuh iman dan tanpa jemu-jemu, memampukan saya mengerti, bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik. 

Salah satu contoh, saya pernah memohon agar suami dipindahkan dari Manado ke Surabaya, karena sudah 11 tahun di Manado.  Tetapi jawaban Tuhan, suami saya dipindahkan ke Makasar. Awalnya saya agak kecewa, tetapi ternyata Tuhan punya rencana yang indah untuk saya. Di Makasar saya mulai aktif melayani di seputar altar sebagai pemazmur, dirigen dan juga pengurus inti di WKRI. Meskipun doa saya dikabulkan tidak seperti harapan saya, tetapi saya mendapatkan rahmat untuk melayani Tuhan.

Doa yang tidak putus-putusnya adalah perwujudan iman sejati kepada Allah yang pasti menolong.


Doa :

Tuhan Yesus terima kasih, Engkau menghendaki kami untuk selalu berdoa dengan tulus dan penuh iman, karena Engkau selalu mendengarkan dan memberi pertolongan kepada orang-orang pilihan-Mu. Amin. 

https://th.bing.com/th/id/OIP.Fuh77HGvmaGyvRMjfeCWxAHaHa?w=173&h=180&c=7&r=0&o=5&dpr=1.3&pid=1.7


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang