(Renungan) Malaikat Tanpa Sayap

Malaikat Tanpa Sayap
(Fellicia Fenny)


“Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.” 
(Luk 20 : 36)


Kalender Liturgi Sabtu, 25 November 2023
Bacaan Pertama : 1 Mak. 6 : 1-13
Mazmur Tanggapan : Mzm. 9 : 2-3, 4, 6, 16b, 19
Bacaan Injil : Luk. 20 : 27 - 40


Waktu kecil aku senang sekali memandang gambar malaikat-malaikat. Malaikat dalam buku-buku seringkali dilukiskan sebagai perempuan cantik dan pria ganteng, dengan tatapan adem dan punya dua sayap, terkadang di atas kepala ada lingkaran suci. Dalam hati si kecil yang polos di waktu itu, bergema sebuah cita-cita "aku ingin menjadi seperti malaikat".

Bacaan Injil Lukas hari ini menarik aku untuk kembali kepada cita-cita polos kanak-kanakku. Betapa bahagianya merenungkan perkataan Yesus bahwa "anak-anak Allah bisa sama seperti malaikat-malaikat". Syaratnya apa agar dapat menjadi sama dengan malaikat?

Syaratnya, mereka telah dibangkitkan. Mereka yang dipandang layak untuk dibangkitkan adalah mereka yang tertarik pada karya penebusan Kristus. Yaitu harga yang tak ternilai yang dibayar Kristus dalam menebus kita. Oleh kasih karunialah mereka dipandang layak. 

'Sama seperti malaikat' artinya memiliki kemuliaan dan sukacita yang dialami para malaikat. Mereka akan melihat cahaya yang sama, ditugasi pekerjaan yang sama dan berbagi sukacita yang sama dengan para malaikat yang kudus. 

Malaikat sendiri dalam bahasa Ibrani "malakh",  artinya utusan. Mereka adalah roh-roh yang melayani-Nya dan yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan-Nya (Ibr. 1:14).

Bumi ini, tempat kita berlatih untuk hidup seperti malaikat. Kita harus terus berjuang keras untuk memurnikan dan menguduskan diri, supaya kita memperoleh keselamatan dan kebangkitan yang penuh berkat. Segala sesuatu yang tercela, yang cemar  disingkirkan, jiwa dan karakter dimurnikan, hidup dalam roh yang berpusat pada Kristus. 

Pilihan hidup di dunia kekekalan kelak, tergantung bagaimana kita menjalani hidup saat ini di bumi. Selama masih ada kesempatan, marilah kita berlatih menjadi malaikat-malaikat tanpa sayap bagi orang-orang di sekitar kita.


Doa :

Tuhan Yesus aku mengucap syukur atas firman-Mu hari ini. Semoga aku dapat menjadi malaikat-malaikat tanpa sayap bagi orang-orang di sekelilingku. Amin.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang