(Renungan) Melayani dengan Hati

Melayani Dengan Hati
(Hiyanto Mulia)


“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku”.
(Mat. 25 : 40)


Kalender Liturgi Minggu, 26 November 2023
Bacaan Pertama : Yeh. 34 : 11-12, 15-17
Mazmur Tanggapan : Mzm. 23 : 1-2a, 2b-3, 5-6
Bacaan Kedua : 1 Kor. 15 : 20-26, 28
Bacaan Injil : Mat. 25 : 31-46


Siapa yang tidak mengenal Bunda Teresa? Seorang biarawati Katolik yang menarik perhatian internasional karena aksi-aksinya. Lahir di Albania dengan nama Agnes Gonxha, yang berarti kuncup mawar. Pada usia dua belas tahun, ia memutuskan menjadi biarawati dengan nama Maria Teresa.

Kuncup mawar itu terus berkembang. Teresa muda berangkat ke tanah misi India. Di sana ia berkarya sebagai seorang guru. Sebagai “pengantin Yesus”, Bunda Teresa merasa terganggu dengan kemiskinan di sekitarnya. Kelaparan, kekerasan sektarian membuat Calcutta menjadi kota yang penuh dengan keputusasaan dan ketakutan.

Ia merawat seorang wanita sekarat yang hampir mati karena kelaparan dan TBC. Bunda Teresa berkisah tentang seorang laki-laki yang diangkatnya dari selokan dan membawanya ke rumah. Separuh badannya telah dimakan belatung. Setiap hari Bunda Teresa memulai hari barunya dengan rosario di tangan, untuk mencari dan melayani Yesus dalam “mereka yang terbuang, yang teracuhkan, yang tak dikasihi”.

Apa yang dilakukan Bunda Teresa mengingatkan kembali apa yang diucapkan Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat. 25:40).

Yesus mengajarkan murid-murid-Nya untuk peduli dan berbelarasa kepada mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel (KLMTD). Bahkan Yesus menyiratkan hal tersebut sebagai syarat untuk berkenan di hadapan Allah saat penghakiman terakhir tiba nanti.

Kita tidak perlu bertindak seekstrim Bunda Teresa. Kita juga tak perlu menjadi manusia hebat atau kaya raya agar bisa berbuat baik. Kadang kita terlalu sibuk dengan urusan pribadi. Tapi kita diingatkan betapa pentingnya untuk melihat orang lain di sekitar kita. Dan menjadi saluran berkat dan kebahagiaan bagi sesama.

Pada masa adven ini, mari kita membangun hidup tobat sejati dengan mengasah kepedulian kita terhadap sesama yang lebih membutuhkan. Melayani mereka yang ada dalam kategori KLMTD dengan berbuat baik, mengulurkan kasih kita, memerangi sikap egoisme dan ketamakkan dalam diri kita. 


Doa:
 
Ya Tuhan, berilah aku hati yang peka terhadap sesama yang membutuhkan bantuanku dan mampukanlah aku memandang wajah putra-Mu yang hadir dalam diri mereka. Amin.

https://www.biografiku.com/wp-content/uploads/2009/03/teresaDM2408_468x377.jpg


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang