(Renungan) Menyadari Kebesaran Allah Sang Pencipta

Menyadari Kebesaran Allah Sang Pencipta
(Ignasius Hardjo SL.)


“Sungguh tolol karena kodratnya semua orang yang tidak mengenal Allah sama sekali; dan mereka tidak mampu mengenal Dia yang ada dari barang barang yang kelihatan, dan walaupun berhadapan dengan pekerjaan-Nya mereka tidak mengenal senimannya.” 
(Keb. 13 : 1)



Kalender Liturgi Jumat 17 November 2023
Bacaan Pertama : Keb. 13 : 1-9
Mazmur Tanggapan : Mzm. 19 : 2-3, 4-5
Bacaan Injil : Luk. 17 : 26-37


Salomo mengungkapkan bagaimana manusia terjebak dalam kebodohan pemikirannya, ketika melihat dan mengagumi alam ciptaan Allah, sampai melupakan pencipta-Nya. 

Sering manusia terkagum-kagum pada kekuatan air, yang dirasa melampaui kekuatan manusia. Malah menganggap ciptaan-Nya itu sebagai Allah yang menguasai jagat raya seperti api, angin, air. 

Sering kita tidak menyadari bagaimana tubuh kita bisa bekerja dengan sempurna dan beradaptasi dengan alam semesta seperti oksigen, matahari, air dan lain-lainnya.  

Kitab Kebijaksanaan perikop ini, mengajak kita untuk melihat kebesaran Allah melalui alam ciptaan-Nya, yang semuanya mengagumkan dan melampaui segala pemikiran manusia untuk menyadari betapa besar kuasa Allah.

Saya teringat pengalaman ketika menjaga ibu saya di Intensive Care Unit. Saya perhatikan alat pernafasan buatan yang dipasangkan pada tubuh ibu saya untuk membantu pernafasannya, sebagai penopang hidupnya. Tampak dada ibu kembang kempis seperti bernafas normal, dengan bantuan alat tersebut. Makanan (protein yang dinamakan Albumin) juga dimasukkan ke dalam tubuhnya melalui infus. Dia tidak bisa makan layaknya orang normal melalui mulut. Setiap kali saya mendapatkan izin masuk ke ICU untuk melihatnya, hati saya sungguh trenyuh. Dan diingatkan bahwa tanpa bantuan Allah sebenarnya manusia sungguh tidak berdaya. 

Dan saya teringat bacaan dalam kitab Kebijaksanaan ini bahwa sungguh besar kuasa Allah dalam menciptakan alam semesta ini: manusia, angin, matahari, air, oksigen dan sistem dalam tubuh manusia yang bisa berfungsi dengan sempurna dan semuanya otomatis tanpa perlu bantuan alat. 

Manusia sering melihatnya dari sisi yang berbeda, kadang tidak menghargai semua itu, dianggap biasa saja karena semuanya diberikan secara cuma-cuma, terlebih juga tidak melihat kebesaran pencipta semua itu, sebaliknya men”Tuhan"kan ciptaan itu.

Dari apa yang saya lihat dan alami melalui ibu saya selama di ICU, saya sungguh diingatkan untuk bisa melihat kebesaran pencipta alam semesta ini, juga menjaganya dan merawatnya dengan baik termasuk tubuh ini, agar bisa berjalan dan berfungsi dengan baik.


Doa :

Allah Bapa, syukur dan terima kasih atas alam ciptaan-Mu ini yang memberi kami semua hidup. Bantu kami dengan rahmat-Mu agar kami bisa memeliharanya dan semakin mengenal kebesaran dan kemurahan-Mu bagi manusia. Amin.


https://www.pegipegi.com/travel/wp-content/uploads/2016/10/labuan-bajo.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang