(Renungan) Menjadi Saksi Terang Kasih Kristus

Menjadi Saksi Terang Kasih Kristus 
(Paulus Aswin Sani )

Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu
(Yoh. 1:8)

Kalender Liturgi Minggu, 17 Des 2023
Bacaan Pertama : Yes. 61:1-2, 10-11
Mazmur Tanggapan : Luk. 1:46-48, 49-50, 53-54
Bacaan Kedua : 1 Tes. 5:16-24
Bacaan Injil : 1 6-8, 19-24

Siapakah Yohanes Pembaptis? Yohanes Pembaptis adalah utusan Allah yang berseru-seru di padang gurun dan berupaya agar ada kesadaran untuk orang-orang membuat jalan yang akan dilalui Tuhan. Apa yang ditugaskan Allah pada Yohanes? Allah ingin ia memberi kesaksian tentang “Terang”, supaya oleh pewartaannya semua orang menjadi percaya.

Apa yang dilakukan oleh Yohanes? Yohanes bersaksi ketika ditanya oleh kaum Lewi dan beberapa imam, tentang siapakah dia sebenarnya. Dia menjawab dengan merendahkan dirinya, seraya berkata bahwa dia bukanlah Mesias, Raja Penyelamat yang dijanjikan. Dia bukan nabi yang akan datang, juga bukan merupakan seorang tokoh dalam pengharapan orang Yahudi mengenai akhir jaman (Ul. 18:15,18). Dia bukan Elia, yang merupakan seorang nabi yang dipercaya akan muncul pada akhir zaman untuk menyiapkan jalan bagi datangnya hari Tuhan (Mal. 4:5).Dengan kata lain Yohanes bukan sebagai pendahulu melainkan sebagai saksi pewarta kedatangan Tuhan. 

Teringat cerita seorang ayah kawan saya, bernama Pak Yudas dari Indonesia Timur yang mempunyai iman Katolik namun memiliki istri yang berbeda keyakinan iman. Semua anak-anaknya berbeda iman dari ayahnya termasuk kawan saya itu. Kawan saya bercerita sering mengantar ayahnya ke gereja di hari Minggu meskipun ia sudah sakit-sakitan. Mereka berasal dari keluarga berkekurangan secara ekonomi. Saat Pak Yudas meninggal, kawan saya bingung karena tidak mungkin didoakan di tempat ibadahnya. Kemudian ia teringat, pernah berkenalan dengan orang dari gereja ayahnya dan kebetulan ketua lingkungannya. Setelah melaporkan kejadian kepada ketua Lingkungan, semua urusan dari persemayaman, ibadah dan pemakaman diselesaikan oleh pengurus gerejanya.
 
Kawan saya sangat bersyukur pada Gereja Katolik tempat ayahnya beribadah. Ia sendiri sering bersaksi pada teman-temannya yang seiman bahwa Gereja Katolik sangat peduli dengan umatnya dan bahkan pada orang-orang yang tidak seiman dengan mereka sekalipun.

Jika kawan saya mengalami Tuhan dan bersaksi walaupun berbeda iman, lalu apakah kita akan juga berani untuk ikut  menjadi saksi Terang Kristus?           

Doa: 

Allah Bapa yang Mahakuasa. Aku bersyukur  akan segala kerahiman-Mu. Berikan kami kemampuan untuk berucap, bersikap dan berperilaku baik. Hingga kami dapat terus menjadi saksi terang kasih-Mu. Amin.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang