(Renungan) Hidup dalam Terang

Hidup dalam Terang
(Johanna Kemal)

Jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, kita mempunyai persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. 
(1Yoh. 1:7)

Kalender Liturgi Kamis, 28 Desember 2023
Pesta Kanak-Kanak Suci, Martir
Bacaan Pertama : 1Yoh. 1:5-2:2
Mazmur Tanggapan : Mzm. 124:2-3, 4-5, 7b-8
Bacaan Injil : Mat. 2:13-18

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang gadis kecil di dataran Tiongkok, bernama Ma Yan. Dia adalah anak tertua dari keluarga miskin yang tinggal di Zhangjiashu. Saking miskinnya mereka, bisa diketahui dari penghasilan orang tuanya yang hanya sekitar 120 yuan setahun. Namun kemiskinan tidak menyebabkan Ma Yan menjadi anak bermental lemah. Sebaliknya dia sangat bertekad untuk bersekolah. Ma Yan tetap ke sekolah meski harus berjalan kaki selama lima jam untuk sampai di sekolah, selain juga harus bekerja sepulang sekolah untuk membeli peralatan menulis.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa kita tidak bisa memilih terlahir dari keluarga kaya atau miskin, namun kita bisa memilih ingin hidup dan meninggal dalam keadaan bagaimana. Tentunya pepatah ini bermaksud agar kita bersemangat, berjuang dalam hidup sebagaimana yang dilakukan oleh Ma Yan.

Penulis surat pertama Yohanes bersaksi bahwa hidup yang kekal itu ada dan nyata. Hidup yang kekal ada, ketika kita bersama dan bersatu dengan Allah. Bagaimana caranya? Yaitu dengan meneladani kehidupan Yesus Kristus. 

Kita diharapkan berjuang untuk tidak jatuh ke dalam dosa. Memasuki tahun solidaritas ini kita tidak cukup hanya menjauhi dosa, namun kita juga harus mengajak sebanyak mungkin saudara kita untuk tidak jatuh ke dalam dosa. Kita pernah mendengar tentang korupsi berjamaah, artinya korupsi secara bersama-sama dan mereka yang korupsi menganggapnya tidak berdosa.

Hal ini bertolak belakang dengan Surat Yohanes yang mengatakan bahwa kita harus senantiasa hidup dalam terang kebenaran. Hidup seperti Yesus yang membawa terang dan menjadi terang itu sendiri. Menjauhi hidup dalam gelap dan kenikmatan yang ditawarkan dunia. Hidup sederhana dan senantiasa berpedoman pada hidup Yesus.

Ma Yan tidak mengenal Yesus, namun ia hidup dalam terang. Ma Yan tidak menyerah meski menghadapi banyak kesulitan dan derita. Maukah kita juga berjuang untuk memperoleh hidup kekal dan membantu sesama kita agar juga hidup secara benar dan jujur di hadapan Allah?

Doa:

Ya Tuhan Yesus, semoga kami Kau mampukan untuk tetap hidup dalam terang-Mu dan menjadi terang di lingkungan hidup kami. Amin.

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSJqayrZIuZBQHSO-dxfboJMk2WmTvakae9sQ&usqp=CAU


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang