(Renungan) Hidup Kemartiran

Hidup Kemartiran
(Patricia B.Y.)

Mahkamah Agama mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan kertakan gigi.
(Kis. 7: 54)

Kalender Liturgi Selasa, 26 Desember 2023
Pesta St. Stefanus, Martir Pertama
Bacaan Pertama : Kis 6:8-10; 7:54-59
Mazmur Tanggapan : Mzm 31:3a-4,6,8a.16b.17
Bacaan Injil : Mat 10 :17-22

Hari ini Gereja Katolik merayakan Pesta St. Stefanus, martir pertama. 

Stefanus adalah salah seorang yang dipilih para rasul untuk melayani orang-orang miskin dan janda-janda jemaat Yerusalem. Dia tidak menganggap tugasnya itu sebagai sesuatu yang rendah. Malahan dengan setia dan cakap mengatur pembagian bantuan kepada mereka. Stefanus juga terkenal sebagai orang yang penuh karunia dan kuasa, pandai berbicara dan penuh hikmat.

Imam kepala dan pemimpin agama tidak dapat mengalahkan hikmat Stefanus, yang dipenuhi Roh Kudus. Mereka sering kalah dalam berdebat sehingga merasa kesal dan tersinggung, karena iri hati. 

Banyak mukjizat dan tanda-tanda dilakukan Stefanus kepada masyarakat. Sehingga pelayanan Stefanus ini menimbulkan konflik. Imam kepala dan pemimpin agama menghasut jemaat Yahudi untuk menjatuhkan Stefanus. Mereka menyeret Stefanus ke Mahkamah Agama dengan tuduhan menghujat Allah dan tuduhan-tuduhan palsu lainnya. Tetapi Stefanus yang dipenuhi Roh Kudus berkata, bahwa dia melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah. Hal ini semakin menimbulkan amarah orang-orang, sehingga dia diseret ke luar kota dan dilempari batu.  

Dalam siksaan lemparan batu menghadapi kematiannya, Stefanus berlaku seperti Yesus. Dia mengampuni orang-orang yang menganiayanya dan berdoa kepada Allah, agar Allah mengampuni dosa mereka. Sebelum meninggal karena siksaan itu, ia menyerahkan rohnya kepada Allah, “Ya Tuhan, terimalah rohku” (Kis. 7: 59). 

Beberapa tahun yang lalu, terjadi pembunuhan pastor-pastor di Kongo, karena membela kebenaran dan tidak mau menuruti perintah pemberontak. Mereka dibunuh secara kejam oleh para pemberontak saat Misa berlangsung. Gereja Katolik kehilangan 23 anggotanya dalam peristiwa ini. 

Ternyata melalui darah para martir ini, banyak benih baru tumbuh. Ada semangat untuk bertahan dalam iman dan kebenaran pasca pembunuhan itu. Banyak orang tertarik dan memberi kesaksian tentang kebenaran, yang tidak disukai dunia. 

Apakah kita bisa bertahan menghadapi kesulitan dan tantangan hidup, dalam mengikuti Kristus? Justru segala bentuk kesulitan dan tantangan dalam hidup ini, yang akan memurnikan motivasi kita dalam mengikuti Yesus.  

Doa :
Bapa di surga, berilah kami kekuatan, keberanian dan kesetiaan dalam setiap kesulitan hidup kami, karena mengikuti-Mu. Biarlah kami dapat menikmati janji-Mu, yaitu memperoleh  kehidupan kekal bersama-Mu kelak. Amin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang