(Renungan) Janji Keselamatan Allah

Janji Keselamatan Allah
(M. Maria Novita)

Sebab mataku telah melihat keselamatan yang datang dari-Mu
(Luk. 2:30)

Kalender Liturgi  Minggu, 31 Desember 2023
Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria, Yusuf 
Bacaan Pertama : Kej 15:1-6 ; 21:1-3
Mazmur Tanggapan : Mzm. 105:1b-2. 3-4. 5-6. 8-9
Bacaan Kedua : Ibr. 11:8. 11-12. 17-19
Bacaan Injil : Luk. 2:22-40

Hari ini adalah Pesta Keluarga Kudus dari Nazaret, yang berkisah tentang perjumpaan keluarga Yesus dengan Simeon dan Hana di Bait Suci Yerusalem. Keduanya adalah orang Yahudi yang saleh dan taat kepada Tuhan. Sesuai Hukum Taurat, setelah melahirkan, Maria harus mempersembahkan kurban pentahiran dirinya agar dapat kembali beribadah. Meskipun tidak ada keharusan membawa Yesus ke Bait Suci, Ia dibawa serta sebagai persembahan putra sulung. 

Maria dan Yusuf diberkati Simeon karena keikutsertaan mereka dalam karya keselamatan Allah. Simeon pernah dijanjikan tidak akan meninggal sebelum melihat Mesias. Ia hidup dalam penantian. Berkat bimbingan Roh Kudus, ia datang ke Bait Allah sehingga berjumpa dengan bayi Yesus. Ia melihat harapan hidupnya terjawab kepada Maria, Simeon bernubuat bahwa kelak ada penolakan pada anaknya seperti suatu pedang yang menusuk jiwa Maria. Tak terbayangkan apa yang ada di benak Maria ketika itu. Saat itu Simeon merepresentasikan Allah yang berkepribadian teguh memegang janji. Ia melihat kehadiran-Nya bukan merupakan kemuliaan bagi Israel semata tetapi juga terang bagi bangsa-bangsa. 
 
Kisah itu mengingatkan aku akan kehidupan rohani keluargaku. Meskipun anak-anak sejak kecil mewarisi iman Katolik, namun ada kabut  penghalang yang membuat kami sekeluarga tidak merasakan keutuhan dalam menggapai keselamatan Allah. Setelah dua puluh lima tahun menerima pemberkatan perkawinan, akhirnya suamiku dibaptis pada tahun 2019 atas kemauannya sendiri. Sejak saat itu dengan meneladani kerendahan hati Maria, ketaatan Yusuf, dan cinta kasih Yesus membuat secara bertahap gambaran Keluarga Kudus tampak dalam keluargaku. 

Ada saatnya kami tersesat, namun kehendak Allah menjadi junjungan tertinggi dalam setiap rencana, peristiwa, dan pengelolaan konflik. Ketika anak bungsu kami sakit seperti yang ditanggung Maria untuk Yesus dan kesediaannya untuk dibentuk dan berserah, semakin menghantarkan kami kepada Allah yang berjanji teguh dan menyelamatkan. 

Kini, sebuah tekad kusematkan sebagai resolusi. Semoga di Pesta Keluarga Kudus tahun depan, kualitas iman keluarga akan lebih baik dari tahun ini dan menjadi terang bagi keluarga lainnya.
 
Doa:
Allah Tritunggal Mahakudus, syukur dan terima kasih atas perjalanan iman keluarga kecilku. Sertailah seluruh anggota keluarga kami, agar tetap setia dan berpegang teguh pada janji keselamatan-Mu. Dan satukanlah kami dalam keyakinan iman yang selalu bertumbuh. Amin.


https://keuskupanatambua.org/wp-content/uploads/2022/02/Pesta-Yesus-Dipersembahkan-Di-Bait-Allah-1.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang