(Renungan) Menyimpan dan Merenung

Menyimpan dan Merenung
(Widyawati)

Namun, Maria menyimpan semua hal itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
(Luk. 2:19)

Kalender Liturgi Senin, 1 Januari 2024
Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah
Bacaan Pertama : Bil. 6:22-27
Mazmur Tanggapan : Mzm. 67:2-3. 5. 6. 8
Bacaan Kedua : Gal. 4:4-7
Bacaan Injil : Luk. 2:16-21

Maria menerima tugasnya sebagai Bunda Allah. Saat baru selesai melahirkan di kandang, Maria mendengarkan cerita para gembala yang datang berkunjung. Cerita yang menakjubkan. Reaksi Maria hanya “menyimpan semua hal dalam hati dan merenungkannya”.

Saya suka kalimat ini dan telah saya jadikan pedoman sejak lama. Saya mengatakan kepada diri sendiri berulang-ulang: jangan suka berasumsi, jangan suka berkomentar, dan jangan suka ikut campur. Tidak semua yang terlihat itu benar, tidak semua yang terdengar itu tepat maknanya dan tidak semua pendapat umum itu pasti sah.

Seperti cerita tiga orang buta yang diminta mendeskripsikan bagaimana rupa gajah. Yang memegang perut berkata gajah ini seperti gentong yang besar. Yang memegang belalai mendeskripsikan gajah sebagai binatang mirip ular. Sementara yang memegang telinga bilang gajah itu lebar dan tipis. Lalu bertengkarlah mereka karena menyakini pendapat masing–masing yang benar.

Demikian juga dalam hubungan kita dengan orang lain. Masing-masing melihat dari sudut pandangnya sendiri lalu sering langsung mengambil kesimpulan. Payahnya, lebih sering kesimpulan kita condong ke hal-hal negatif. Misalnya saja jika melihat orang yang membaca dan membalas WA berkali-kali saat sedang Misa. Kita berpikiran negatif, orang ini bagaimana sih kok tidak serius mengikuti Misa. Suatu saat, papa saya masuk rumah sakit dan kondisinya tidak baik, maka saat Misa saya sekali-kali memeriksa ponsel. Saya merasa malu dan kikuk saat membuka ponsel karena berpikir pasti saat ini sebelah-sebelah berpikir jelek tentang saya, ibu ini mau apa sih buka-buka ponsel terus dalam gereja!

“Menyimpan semua hal dalam hati dan merenungkannya” pantas dijadikan motto bagi kita semua yang terlibat dalam organisasi apa pun. Jangan cepat menyimpulkan, jangan cepat menyebarkan. Disimpan dulu, dicerna, jika tidak penting bagi organisasi tidak perlu diceritakan. Menyambut tahun baru 2024 mari meneladan  Maria, Bunda Allah: menyimpan semua hal dalam hati dan merenungkannya!

Doa: 

Bunda Maria, sejak awal engkau sudah mengajarkan kami bagaimana untuk bersikap dengan benar. Kami yang hidup di zaman hiruk-pikuk ini ingin meneladan cara hidupmu, kesabaranmu dan sikapmu yang bijaksana. Doakan kami, supaya  semakin sabar,  mampu mencerna dengan hati murni kejadian-kejadian dalam hidup kami. Amin.


https://www.hidupkatolik.com/wp-content/uploads/2016/11/bunda-maria-hidup-katolik-696x431.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang