(Renungan) Satria Piningit

Satria Piningit
(Taruna Lala)

”Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, 
karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”
(Mat. 1:21)
 
Kalender Liturgi Senin, 18 Desember 2023
Bacaan Pertama : Yer. 23:5-8
Mazmur Tangggapan : Mzm. 72:2,12-13,18-19
Bacaan Injil : Mat. 1:18-24

Satria Piningit yang juga disamakan dengan Ratu Adil dalam mitologi Jawa, tercatat dalam serat-serat kuno. Tokoh fiktif ini digambarkan sebagai pemimpin Nusantara yang akan datang dan menjadi penyelamat, pemberi keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Kisah apokaliptik seperti ini ternyata ada juga di bangsa Yahudi, seperti yang dinyatakan dalam Kitab Yeremia 23:5-8 dan Kitab Yesaya 7:14. Bahkan diperkuat oleh perkataan malaikat Tuhan kepada Yusuf, bahwa “Maria akan melahirkan anak laki-laki, engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Yusuf mengaminkannya sehingga Maria diambil sebagai istri. Yesus lahir serta tumbuh dalam keluarga yang berpengharapan bahwa Yesus akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa. Harapan itu nyata dengan Yesus wafat di kayu salib untuk menebus dosa, bangkit dan naik ke Surga serta akan kembali lagi pada akhir jaman.

Sebelum mengetahui bahwa istri saya hamil anak pertama, saya bermimpi melihat anak kecil bermain di bawah pohon dan saya gembira melihatnya. Pagi hari, istri saya memberitahukan bahwa dia belum mendapatkan menstruasi sampai sekarang, saya langsung teringat mimpi dan mengaminkan kemungkinan Tuhan memberikan anak kepada kami dan benar saja hasil tes kehamilannya positif. Anak itu berkembang baik dalam kandungan dan sehat saat dilahirkan istri. Karena anak ini pemberian Tuhan maka selama dalam kandungan istri, saya membaca Injil Yohanes dan kitab Wahyu, saya menamainya Yohanes dan berharap semoga dia menjadi Ratu Adil, setidaknya dalam keluarga.

Saya  berlaku seperti Yusuf yaitu menerima dengan tulus dan ikut dalam proses pengasuhan anak. Entah apakah nanti anak ini menjadi Satria Piningit atau bukan, saya berharap setidaknya ia menjadi orang baik dalam keluarga dan masyarakat. Bagaimana dengan Anda?

Doa:

Bapa, kami belajar dari Yusuf yang menerima Maria dan mengamini rencana-Mu untuk keselamatan manusia. Semoga kami dapat menerima pasangan dan anak kami seturut kehendak-Mu dengan pengantaran Kristus, Tuhan kami yang bersama Bapa dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

https://asset-2.tstatic.net/manado/foto/bank/images/Renungan-Natal-Lukas-138-Pengorbanan-Maria.jpg




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang