(Renungan) Bersatu Padu dengan Roh Kudus Mengalahkan si Jahat

Bersatu Padu dengan Roh Kudus Mengalahkan si Jahat 
(Hendri Candra)


Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat
untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. 
Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu. 
(Mrk. 3:27)


Kalender Liturgi Senin, 22 Januari 2024
Bacaan Pertama : 2Sam. 5:1-7. 10
Mazmur Tanggapan : Mzm. 89:20. 21-22. 25-26
Bacaan Injil : Mrk. 3:22-30


Di tengah pesatnya kemajuan teknologi, kadang sulit membedakan mana informasi yang benar dan mana yang menyesatkan. Di jagat maya, dengan sangat gampang kita menemukan video hasil edit. Ada juga video jadul (jaman dulu) yang disebarkan lagi yang sering menimbulkan keresahan dan misinformasi. 

Baru-baru ini kita dikagetkan dengan teknologi deepfake. Deepfake adalah manipulasi foto atau video dengan menggunakan teknologi berkemampuan Artificial Intelligence (AI) untuk menyatukan kemiripan seseorang ke wajah orang lain. Dengan kata lain teknologi ini dapat memanipulasi gambar atau video seseorang agar tampak seolah-olah mereka sedang melakukan atau mengatakan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi.

Jadi bagaimana caranya menemukan kebenaran sejati? 

Dari Injil Markus, kita mengetahui bahwa Yesus telah melakukan banyak hal dan mukjizat yang mencengangkan di awal pewartaan-Nya: Yesus mengajar di Bait Allah dengan penuh kuasa dan membuat banyak orang takjub (bdk. Mrk. 1:21-22) dan di tempat dan saat yang sama Yesus menyembuhkan orang yang kerasukan setan (bdk. Mrk. 1:26), juga Yesus menyembuhkan banyak orang di perikop Mrk. 3: 7-12.

Sedangkan pada bacaan hari ini, dikisahkan Yesus berada di suatu rumah dikerumuni banyak orang karena semua mukjizat menakjubkan yang telah Dia lakukan. Namun ahli Taurat yang iri dan cemburu, menuduh Yesus telah kerasukan Beelzebul yang adalah penghulu setan dan mempergunakan kuasa setan untuk mengusir setan.

Yesus menjawab dengan memberikan perumpamaan dan nasihat bahwa kalau iblis berontak terhadap dirinya sendiri, kalau mereka terbagi-bagi, mereka tidak akan bertahan. Yesus menegaskan bahwa tidak ada yang bisa memasuki dan merampas suatu rumah apabila penghuni rumah itu kuat. Yesus ingin mengajarkan bahwa persatuan kita dengan Roh Kudus yang sudah tercurah kepada kita sejak pembaptisan, adalah keniscayaan untuk melawan semua kepalsuan dunia sehingga kita bisa membedakan mana yang berasal dari Allah dan mana yang berasal dari si iblis. Kita menjadi bijaksana. Hal kecil yang bisa kita lakukan ketika berinteraksi di media sosial adalah melakukan saring sebelum sharing.


Doa:

Allah Bapa Maha Pengasih, celikkanlah dan tuntunlah mata hati kami, sehingga kami boleh semakin peka untuk membedakan mana yang berasal dari pada-Mu, yang sesuai kehendak-Mu dan mana yang berasal dari si jahat yang harus kami tolak dan kalahkan. Amin.

https://sangsabda.files.wordpress.com/2023/01/mark-3-22-30-aa.jpg


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang