(Renungan) Imanmu Telah Menyelamatkanmu


Imanmu Telah Menyelamatkanmu
(Gregorius Suyanto Utomo)


Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."

(Mrk. 5:28)



Kalender Liturgi Selasa, 30 Januari 2024

Bacaan Pertama : 2Sam. 18:9-10. 14b. 24-25a. 30. 31B-33; 19:1-3

Mazmur Tanggapan : Mzm. 86:1-2. 3-4. 5-6 

Bacaan Injil : Mrk. 5:21-43



Kurang lebih 25 tahun yang lalu, ada seorang ibu yang tinggal satu kompleks dengan kami. Ibu ini baru mengenal dan mengikuti Tuhan Yesus. Setiap hari ibu ini sangat menggebu-gebu mendalami Alkitab. 


Suatu hari si ibu mengalami suatu penyakit. Ada kista di kandungannya. Si ibu kemudian menjalani pemeriksaan di rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan, pihak rumah sakit  menganjurkan agar dilakukan operasi pengangkatan kista. Tanggal pelaksanaan operasi telah ditentukan dan persiapan pun segera dilakukan.


Sementara menunggu tanggal operasi, ibu ini berdoa dengan sepenuh hati. Ia meminta kesembuhan kepada Tuhan Yesus sesuai dengan imannya yang baru.


Pada hari operasi akan dilaksanakan, ibu ini diperiksa lagi sebagai persiapan akhir untuk operasi. Namun mukjizat terjadi dan dokter pun heran. Kistanya hilang. Setelah dilakukan pemeriksaan ulang, memang tidak ditemukan lagi sedikit pun kista di kandungan ibu tersebut. 


Kita sering membaca mukjizat yang dilakukan Yesus dalam Injil, terutama dalam menyembuhkan orang sakit. Kalau kita perhatikan, hampir setiap kali setelah Yesus menyembuhkan, maka Yesus bersabda : ”Imanmu telah menyelamatkan engkau.”


Dalam Injil hari ini kita melihat seorang ibu yang telah mengalami pendarahan selama dua belas tahun dan telah berobat ke mana-mana, tetapi tidak mendapat kesembuhan. Namun karena imannya yang begitu besar, ia berusaha sekuat tenaga untuk menyentuh jubah Yesus. 


Kalau melihat situasi ketika ibu itu ingin menyentuh Yesus, tentunya sangat sulit. Rasanya si ibu takkan bisa mendekati Yesus, apalagi menyentuhnya. Begitu banyak orang berdesak-desakan. Tentunya orang-orang yang relatif sehat yang bisa lebih mendekati Yesus. Sementara orang-orang yang lebih parah penyakitnya tentulah semakin lemah dan sulit mendekat. Namun iman ibu tersebut begitu kuat sehingga ia berhasil menyentuh jubah Yesus dan ia segera sembuh dari penyakitnya.    


Dari kisah di atas, sepatutnyalah kita menyadari, bahwa beriman itu harus bersungguh-sungguh dan totalitas. Tidak boleh ada sedikit pun keraguan kita untuk mendekat kepada Tuhan Yesus. Maka apa yang kita minta akan kita peroleh jika Allah berkenan. 



Doa: 


Ya Tuhan Yang Mahabaik, tambahkanlah iman kami agar kami mampu menguasai diri kami sendiri untuk semakin dekat kepada diri-Mu. Amin.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang