(Renungan) Mari, Ikutlah Aku

Mari, Ikutlah Aku
(Eviantine Evi Susanto)


Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku,
dan kamu akan Aku jadikan penjala manusia.”
(Mrk. 1:17)


Kalender Liturgi Minggu, 21 Januari 2024
Bacaan Pertama : Yun. 3:1-5, 10
Mazmur Tanggapan : Mzm. 25:4bc-5ab. 6-7bc. 8-9
Bacaan Kedua : 1Kor. 7:29-31
Bacaan Injil : Mrk. 1:14-20


Setelah Yohanes Pembaptis ditangkap, Yesus pergi untuk memberitakan Injil Allah. Saatnya telah tiba dan Kerajaan Allah sudah dekat. Yesus ingin manusia bertobat dan percaya kepada Injil. Ia menyusuri Danau Galilea lalu melihat Simon dan Andreas, saudaranya. Mereka adalah penjala ikan yang sedang menebarkan jala. Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Aku jadikan penjala manusia.” Mereka meninggalkan jalanya lalu mengikuti Yesus. 

Yesus meneruskan perjalanan, Ia kembali melihat Yakobus, anak Zebedeus dan Yohanes, saudaranya yang sedang membereskan jala di dalam perahu. Mereka meninggalkan Zebedeus ayahnya  dan orang-orang upahannya, lalu pergi juga mengikuti Yesus. 

Perkara mengikuti Yesus dalam cerita di Injil hari ini sangatlah gampang dan mudah. Tanpa berpikir panjang ketika Yesus memanggil, mereka pergi meninggalkan pekerjaan dan keluarganya lalu mengikuti Dia. Bagaimana dengan sikap kita jika terjadi hal yang sama? Apakah kita akan menjawab panggilan Yesus seperti para murid?

Sepuluh tahun yang lalu, saya pernah diajak teman untuk ikut bergabung dalam komunitas Emmaus Journey (EJ). Kala itu saya hanya ikut-ikutan saja alias mengisi waktu luang, sambil menunggu waktu menjemput anak-anak pulang dari sekolah. Awalnya saya merasa tidak bisa dan tidak cocok dalam komunitas ini. Tetapi untungnya beberapa fasilitator meyakinkan saya agar tetap sabar dan tekun mengikuti setiap pertemuannya.

Puji Syukur, saya bisa merasakan kehadiran Tuhan yang sangat dekat di dalam setiap perjalanan hidup ini. Saya bisa belajar untuk mau berdamai dengan diri sendiri, rendah hati, mau mengampuni, mau menerima keadaan yang telah terjadi dan banyak lagi. Karena kasih-Nya-lah yang sangat besar telah memanggil saya yang berdosa ini. Ternyata panggilan Tuhan itu, membawa sukacita dan kebahagiaan serta berkat bagi hidup saya, keluarga dan teman-teman.

“Mari ikutlah Aku,” kalimat sederhana  yang Tuhan tawarkan kepada umat-Nya. Kata yang mengandung banyak makna dan janji-Nya selalu setia menemani, membimbing. Ia memanggil semua orang yang percaya kepada-Nya, tetapi berapakah yang bersedia  menerima ajakkan-Nya?


Doa :

Tuhan Yesus, terima kasih atas panggilan-Mu di dalam hidupku. Ampunilah dosa-dosaku bila aku kurang peka akan panggilan-Mu. Bimbinglah aku agar bisa seperti yang Kau inginkan. Amin.
 

https://andreasnataatmadja.files.wordpress.com/2022/06/img_1510.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang