(Renungan) Panik

Panik 
(Veronica Maria Sudarsini)


Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”
(Mrk. 4:40)


Kalender Liturgi Sabtu, 27 Januari 2024
Bacaan Pertama : 2Sam. 2:1-7a. 10-17
Mazmur Tanggapan : Mzm. 51:12-13. 14-15. 16-17
Bacaan Injil : Mrk. 4:35-41
 
Injil hari ini mengisahkan perjalanan para murid yang diajak  Yesus keseberang danau dan perahu mereka dilanda angin ribut.  Para murid ini kebanyakan adalah nelayan, seharusnya sudah terbiasa menghadapi angin ribut. Namun mereka panik dan takut menghadapi angin badai yang dasyat . Mereka lupa bahwa Yesus ada bersama mereka. Para murid ini membangunkan Yesus bahkan menganggap-Nya tidak peduli akan keadaan ini. Tuhan Yesus menghardik angin dan keadaan menjadi reda dan tenang Kembali. Yesus juga menghardik para murid yang menganggap diri-Nya tidak peduli pada mereka, padahal Yesus yang mengajak mereka untuk menyeberang. Para murid yang semula takut akan badai topan, sekarang menjadi takut kepada Yesus yang sanggup menundukkan angin dan danau. 

Beberapa tahun lalu, saat saya masih tinggal di Manado.  Saya bersama teman-teman pergi ke Pulau Bunaken, salah satu tempat wisata laut yang terkenal di Sulawesi Utara. Dalam perjalanan naik perahu,  saya sudah tegang melihat laut yang begitu luas dan kebetulan saya tidak bisa berenang.  Saya membayangkan hal-hal buruk yang mungkin terjadi misalnya perahu tenggelam, ada ombak besar dan macam-macam pikiran buruk. Sesampai dekat pantai, perahu kecil yang kami tumpangi  terguling dan beberapa teman tercebur ke air. Kebetulan tidak dalam karena sudah di daerah pantai, namun berlumpur, sehingga sulit sekali  mengangkat badan untuk naik ke perahu. Untung akhirnya semua bisa selamat naik keperahu dengan selamat.

Mungkin panik dan takut seperti ini yang dirasakan para murid. Saya  seperti para murid  juga lupa bahwa Yesus ada bersama saya, ada dalam diri saya.  Rasa takut membuat saya hanya peduli pada keselamatan diri sendiri dan ini merupakan kegagalan untuk percaya bahwa Tuhan tetap memegang kendali. 

Dari Firman hari ini dan pengalaman panik yang saya alami, kita belajar  bahwa iman kepada Kristus janganlah bergantung kepada kekuatan sendiri, melainkan menjadikan Dia sebagai satu satunya harapan kita dan Dia akan menolong kita tepat pada waktu-Nya.


Doa :

Tuhan Yesus, terima kasih Engkau telah mengingatkan kami agar selalu percaya akan penyertaan-Mu. Ampuni kami yang masih sering panik dan khawatir bila menghadapi kesulitan. Tuntun kami agar mampu selalu berharap pada-Mu. Terpujilah Engkau, kini selama-lamanya. Amin.

https://th.bing.com/th/id/OIP.eY4qkQQdxnXU2GIJCBoK2gHaFJ?w=236&h=180&c=7&r=0&o=5&dpr=1.3&pid=1.7



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang