(Renungan) Ampunilah Kesalahan Kami

Ampunilah Kesalahan Kami
(Dewi Malingkas)


“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga.” 
(Mat. 6:14)


Kalender Liturgi Selasa, 20 Februari 2024
Bacaan Pertama : Yes. 55:10-11
Mazmur Tanggapan : Mzm. 34: 4-5. 6-7. 16-17. 18-19
Bacaan Injil : Mat. 6:7-15


Suatu malam di bulan Maret tahun 2014 lalu, kediaman Pak Suroto dan Ibu Elisabeth Diana di Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, didatangi polisi yang mengabarkan anak mereka satu-satunya, Ade Sara Angelina Suroto (19 tahun), ditemukan tak bernyawa karena dibunuh. Keluarga Pak Suroto sangat terpukul dengan kematian anak semata wayangnya. Terungkap pembunuhnya adalah mantan pacar dan pacar baru sang mantan. Motifnya, menurut pengakuan, sakit hati terhadap Sara.

Opini yang terbentuk dalam masyarakat, sangatlah buruk. Pembunuh tersebut harus dihukum seberat-beratnya, demi keadilan. Dalam rasa duka luar biasa yang mereka rasakan, Ibu Elisabeth mengatakan bahwa ia telah memaafkan pembunuh putrinya. "Saya yakin mereka anak-anak yang baik. Hanya saat itu mereka tidak bisa menguasai sisi jahat dari diri mereka" ujar Ibu Elisabeth seminggu setelah pemakaman Sara, putrinya. Pak Suroto beranggapan bahwa mengampuni adalah ajaran Kristus yang harus diterapkan dalam hidupnya.

Injil hari ini membicarakan doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri, doa yang kita kenal sebagai doa Bapa Kami. Yesus bukan hanya mengajarkan berdoa yang benar tapi juga mengajarkan kita untuk mengampuni, agar kita pun diampuni. “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga” (Mat. 6:14). Mengampuni orang lain memungkinkan kita untuk mengatasi perasaan marah, kepahitan, emosi atau balas dendam. Pengampunan dapat menyembuhkan dan membebaskan kita dari luka-luka batin dan sakit fisik. Pengampunan juga memberi rasa lega, damai serta merasakan kasih Allah. Orang yang mengampuni dapat cepat move-on bila menghadapi persoalan.

Doa yang diajarkan oleh Yesus mengajak kita menjadi lebih dewasa dalam iman. Kedewasaan iman akan tampak pada ketidakegoisan dan hanya memikirkan diri sendiri. Pengampunan adalah salah satu aksi nyata untuk melakukan secara konkret doa Bapa Kami.

Bagaimana doa-doa kita selama ini? Apakah kita juga mendoakan musuh-musuh kita dan mengampuninya? Semoga dalam masa Pra-Paskah ini, kita semua dapat mengampuni sesama, terlebih dengan mendoakan dan membantu mereka.


Doa :

Tuhan, terima kasih atas rahmat pengampunan yang Kau berikan. Mampukan kami mengampuni mereka yang menyakiti kami, sebagaimana Engkau telah mengampuni kami. Amin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang