(Renungan) Follow Him

Follow Him
(Rosa Maria Gani)


Yesus berkata kepada mereka semua, ’’Jika seseorang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari, dan mengikut Aku."
(Luk. 9:23)


Kalender Liturgi Kamis, 15 Februari 2024
Bacaan Pertama : Ul. 30:15-20
Mazmur Tanggapan: Mzm. 1:1-2. 3. 4. 6
Bacaan Injil : Luk. 9:22-25


Dua tahun lalu, saya dan beberapa teman pergi ke Teluk Sikulo. Lokasinya di Pesisir Selatan Sumatera Barat. Banyak tantangan untuk mencapai Teluk Sikulo dan lokasinya cukup jauh. Total perjalanan sekitar 3 jam, termasuk 2 jam dengan kapal dan 30 menit berjalan kaki menyusuri pantai berkarang. Kami berani pergi karena ada teman yang tahu jalan terbaik. Namun ada seorang teman yang tidak mau meneruskan perjalanan, ia tergoda duduk  menunggu di pantai dan tidak mau menyusuri pantai berkarang. 

Setelah berhasil melewati pantai berkarang, kami tiba di Teluk Sikulo. Kami tidak merasakan lagi perihnya sengatan matahari dan penat. Kami menikmati pemandangan alam yang sangat indah dilengkapi dengan deburan ombak yang menghempas teluk seperti sebuah simfoni. Kami merasa sukacita, sedangkan teman yang tidak melanjutkan perjalanan hanya menyesal setelah mengetahui keindahan Teluk Sikulo. 

Bacaan hari ini, Yesus menyatakan diri sebagai anak Manusia, yang harus menanggung banyak penderitaan. Hanya Dia yang tahu jalan menuju ke rumah Bapa. Kita semua diundang mengikut Dia mengarungi kehidupan yang penuh  godaan. Agar berhasil sampai tujuan, Yesus minta kita untuk menyangkal diri, memikul salib setiap hari dan mengikut Dia. 

Sebagai pengikut, kita sadar bahwa Yesus adalah pemandu jalan. Kita harus menyingkirkan kepentingan pribadi serta berani mengambil bagian dalam penderitaan atau risiko yang akan kita alami selama perjalanan. Kita hanya diminta setia, sabar, dan membebaskan diri dari godaan yang  menghambat sampai ke tujuan. 

Untuk berhasil sampai tujuan diperlukan kesetiaan total. Kesetiaan hanya terjadi jika kita memiliki komitmen untuk membalas kasih Allah dengan cara mengasihi sesama, tidak ingkar janji, jujur, peduli, dan selalu mengutamakan kepentingan Allah. Maukah kita berkomitmen membalas Kasih Allah?

Bagaimana nasib orang yang membiarkan dirinya masuk dalam godaan? Dia tidak akan sampai tujuan yaitu kehidupan kekal dan mengalami penyesalan yang mendalam. 

Mari kita mengikut Dia dengan setia setiap hari. Apa gunanya kita memperoleh seluruh dunia, tetapi merugikan diri sendiri? 


Doa: 

Allah Bapa yang Maha Pengasih, saya mohon berilah rahmat agar saya memiliki kesetiaan dan kesabaran untuk menyangkal diri, memanggul salib setiap hari dan mengikut Engkau. Bimbinglah saya  agar memiliki komitmen kuat untuk membalas Kasih-Mu, supaya saya sampai ke kehidupan kekal. Amin. 


https://santomikhael.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/Pelita-Hati-27-Februari-2020-696x522-1.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang