(Renungan) Ikutlah Aku

Ikutlah Aku
(Bernadette Esther)


"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, 
tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
(Luk. 5:32)


Kalender Liturgi Sabtu, 17 Februari 2024
Bacaan Pertama : Yes. 58:9b-14
Mazmur Tanggapan : Mzm. 86:1-2. 3-4. 5-6
Bacaan Injil : Luk. 5:27-32


Nama Kusni Kasdut memenuhi halaman depan media cetak dan menjadi buah bibir orang banyak. Mantan pejuang kemerdekaan itu merampok Museum Nasional pada 31 Mei 1961. Sebelas permata bernilai sekitar Rp 2,5 miliar berhasil digondolnya. Jumlah yang fantastis pada masa itu. Sebelumnya, pada 1953, Ali Badjened, hartawan keturunan Arab, dirampok oleh Kusni dan mati terbunuh. Hukuman mati pun dijatuhkan padanya  pada tahun 1969. Tujuh kali Kusni Kasdut kabur dari penjara. Pelarian terakhir September 1979, sebelum tertangkap sebulan kemudian. Setelah grasi yang diajukannya ditolak Presiden Soeharto pada 10 November 1979, Kusni Kasdut pun dieksekusi pada 16 Februari 1980. 

Saat menjalani hukuman penjara, Kusni Kasdut mendengar panggilan Tuhan melalui siraman rohani yang rutin diberikan Romo Theodorus Tandya Sukmana, CM. Romo Tandya almarhum rutin mengunjungi penjara Kalisosok, Surabaya. Kusni bertobat dan minta dibaptis. Nama baru pun dikenakannya: Ignatius Waluyo. Nama inilah yang terukir pada nisannya. 

Beribu tahun sebelumnya, Lewi, si pemungut cukai memutuskan mengikuti Yesus. Dalam sukacitanya, ia membuat perjamuan besar. Yesus dan para murid-Nya hadir di situ. Orang Farisi dan ahli Taurat yang melihatnya bergidik jijik. Najis berteman dengan pendosa yang bekerja bagi Kerajaan Roma, sang penjajah. Mereka mengecam tindakan Yesus. Namun Yesus menegaskan: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat" (Luk 5:32). Yesus datang kepada mereka yang berdosa. Di mata-Nya, mereka pribadi yang berharga, dan mengajak mereka kembali kepada Allah Bapa.  

Kita pun penuh dosa. Warnanya sudah semerah kirmizi, semerah kain kesumba. Sapaan Tuhan: "Ikutlah Aku! " (Luk. 5:28) adalah panggilan pertobatan. Pengampunan-Nya terbuka bagi siapa saja, asalkan mau meninggalkan dosa dan  masa lalu yang suram akibat gempuran dosa. Bila kita bertobat, surga akan penuh dengan sukacita para malaikat.  


Doa :

Allah Bapa yang Mahakuasa, hari ini Engkau memanggil kami untuk kembali kepada-Mu. Kami malu untuk datang, karena kami penuh dosa, tak pantas untuk menerima uluran kasih-Mu. Tapi kami tetap berharga di mata-Mu. Kau tawarkan pertobatan agar kami memperoleh keselamatan dan hidup dalam rahmat belas kasih-Mu. Karena Engkau Tuhan Allah kami, kini dan sepanjang masa. Amin.



https://www.kitakatolik.com/wp-content/uploads/2023/02/matiuse-348x215.jpg


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang