(Renungan) Jadilah Umat Allah yang Setia

Jadilah Umat Allah yang Setia
(Ign. Hardjo SL)


“Pada hari ini Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan ini; lakukanlahlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.”
(Ul. 26:16)


Kalender Liturgi Sabtu, 24 Februari 2024
Bacaan Pertama : Ul. 26:16-19
Mazmur Tanggapan : Mzm. 119:1-2. 4-5. 7-8
Bacaan Injil : Mat. 5:43-48 


Musa meminta umat Israel mengulangi ikrar komitmen kesetiaan mereka kepada Tuhan seperti yang dilakukan orang tua mereka di Gunung Sinai. Tuhan Allah mengakui umat Israel sebagai umat-Nya. Lalu orang Israel mengakui Tuhan sebagai Allah mereka dan berjanji untuk melaksanakan segala ketentuan dan aturan, hukum, dan perintah dengan sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya. Ketetapan dan peraturan ini harus dimengerti sebagai segala hal yang harus atau tidak boleh dilakukan umat Israel. Demikianlah Tuhan Allah dan umat Israel mengikatkan diri dalam suatu perjanjian.

Sekarang ini waktu terasa berjalan cepat, kesibukan pekerjaan terasa tiada habisnya. Menguras waktu, tak jarang mengambil waktu untuk pelayanan. Memulai pekerjaan di pagi hari tanpa terasa hari sudah malam, padahal merasa belum banyak yang dikerjakan pada hari itu. Kadang terasa pekerjaan menjadi utama, menomorduakan relasi dengan Allah. Ayat Kitab Ulangan hari ini mengingatkan saya: “Apakah saya sudah melakukan peraturan dan ketetapan Tuhan dengan sepenuh hati?”

Mungkin saya masih sering marah-marah, sering punya rasa iri hati, berkata-kata yang kasar dan menyakiti orang lain, belum bisa mengampuni, dan banyak lagi hal yang membuat saya tidak melakukan ketetapan dan peraturan dari Tuhan.

Masa Pra-Paskah adalah masa untuk melakukan perbuatan tobat dan kembali pada ketetapan dan peraturan dengan sepenuh hati, sungguh-sungguh. Mungkin saya tidak akan mampu dengan sempurna melaksanakan ketetapan dan peraturan Tuhan, namun dengan berusaha dan dengan kerahiman-Nya, saya akan dimampukan.

Saya mau memperbaiki semua itu dalam masa Pra-Paskah, masa perkenanan Allah yang merupakan kesempatan untuk melakukan ketetapan dan peraturan-Nya.


Doa: 

Allah Bapa, terima kasih Engkau telah menyadarkan saya untuk berbalik dari laku salah dan dosa. Saya mohon kemurahan-Mu untuk menyertai usaha saya agar mampu memperbaiki diri dan  melaksanakan ketetapan dan peraturan dari-Mu dengan sungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati. Amin.

https://www.jawaban.com/assets/uploads/jejes12/images/thumbs/210527172338.png


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang