(Renungan) Penghakiman Terakhir

Penghakiman Terakhir
(Julius Saviordi)


ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
(Mat. 25:36)


Kalender Liturgi Senin, 19 Februari 2024
Bacaan Pertama : Im. 19:1-2. 11-18
Mazmur Tanggapan : Mzm. 19:8. 9. 10. 15
Bacaan Injil : Mat. 25:31-46


Bacaan Injil hari ini memberi gambaran tentang penghakiman terakhir. Saat itu Anak Manusia, yaitu Yesus sendiri, akan menjadi Hakim dan Raja. Ia akan menghakimi semua bangsa, yaitu semua orang, bukan hanya satu bangsa atau kelompok tertentu saja. Semua orang akan dihakimi seorang demi seorang, bukan berdasar bangsa atau kelompoknya.

Setiap orang akan dihakimi berdasarkan perbuatan dan imannya. Iman saja tidak cukup. Karena di hari penghakiman, Yesus memberi ganjaran berdasarkan perbuatan kita. Orang-orang yang hidupnya penuh kasih akan  ditempatkan-Nya di sebelah kanan-Nya. Orang-orang yang tidak memiliki kasih akan ditempatkan di sebelah kiri-Nya.

Dari gambaran ini kita belajar bahwa kasih kita kepada Yesus hendaknya kita wujudkan kepada sesama kita yang dalam kesusahan. Ada enam contoh perbuatan kasih yang bisa kita lakukan: memberi makan, memberi minum, memberi tumpangan, memberi pakaian, menjenguk dan mengunjungi orang sakit dan orang dalam penjara.

Merenungkan perikop ini, saya teringat dengan kebaikan sahabat-sahabat saya di bulan Desember lalu. Pada waktu itu istri saya sakit keras. Banyak sahabat saya, yang termasuk domba-domba Tuhan, yang berniat untuk datang ke rumah untuk mendoakan istri saya. Tetapi pada waktu itu, kami sendiri sibuk pergi mencari pengobatan, sehingga sering tidak ada di rumah. Beberapa komunitas sempat datang mendoakan istri saya di rumah. Tetapi ada yang terpaksa saya undur-undur jadwalnya, sampai akhirnya tidak sempat datang mendoakan kesembuhan istri saya, karena istri saya keburu dipanggil Tuhan.

Saya bersyukur memiliki banyak sahabat yang sering memberi contoh bagaimana seharusnya hidup sebagai domba Tuhan. Hidup yang penuh kasih kepada sesama. Tidak memandang siapa yang ditolong.

Di akhir perikop, Tuhan Yesus memberitahukan bahwa orang-orang yang tidak memiliki kasih akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal (Mat. 25:46). Bagi kita yang ingin mendapatkan hidup kekal, mari kita renungkan, apakah kita sudah hidup benar penuh kasih kepada sesama?


Doa:

Tuhan Yesus Raja semesta alam, terima kasih Engkau telah membukakan rahasia Kerajaan-Mu, bahwa hanya orang benar saja yang layak masuk Kerajaan Surga. Bimbinglah aku supaya layak menjadi domba-Mu. Amin.
 

https://assets.churchofjesuschrist.org/97/04/970483ae9dd708cc6129856771ce51d493eafccf/970483ae9dd708cc6129856771ce51d493eafccf.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang