(Renungan) Bangkit Bersama Yesus

Bangkit Bersama Yesus
(July Tikilie)


Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.
(Yoh. 20:8)

 
Kalender Liturgi Minggu, 31 Maret 2024
Hari Raya Paskah Kebangkitan Tuhan
Bacaan Pertama : Kis. 10:34a. 37-43
Mazmur Tanggapan : Mzm. 118:1-2. 16ab-17. 22-23
Bacaan Kedua : Kol. 3:1-4
Bacaan Inji : Yoh. 20:1-9


Hari ini, bersama seluruh umat beriman, kita merayakan Paskah, Kebangkitan Tuhan. Paskah adalah gambaran hidup iman yang penuh dengan harapan. Dalam perayaan iman, khususnya pada perayaan Minggu Palma, Kamis Putih dan Jumat Agung, kita diajak untuk menyelami kembali akan sengsara dan wafat Tuhan. Bagaimana Tuhan harus mengalami penderitaan, sengsara, terlebih wafat di kayu salib seperti layaknya seorang penjahat untuk kita? Memahami penderitaan Yesus akan membuat kita lebih memahami penderitaan yang kita alami.

Seringkali sulit untuk memahami makna hidup ketika berada dalam penderitaan. Sebagai manusia, saya pernah memiliki pertanyaan untuk apa saya hidup, sakit dan kesusahan silih berganti dalam kehidupan ini. Saya merasa sudah melayani Tuhan namun sakit dan kesusahan tetap ada di hidup saya. Saya akhirnya berdoa pada Tuhan dan mengatakan: “Tuhan, jika Engkau memang tidak berkenan padaku maka ambillah aku saat ini juga, tapi jika Engkau masih mau memakai diriku untuk melayani-Mu maka sembuhkanlah aku.” Setelah berdoa demikian, saya yang sudah delapan bulan berbaring karena sakit saraf kejepit dan bolak balik rumah sakit, Tuhan pulihkan dan Tuhan bukakan jalan semuanya. 

Melalui sakit dan kesusahan yang saya alami, saya memahami maksud Tuhan yaitu bahwa apa yang saya alami tidak ada apa-apanya dibanding sakit dan kesusahan yang Tuhan Yesus alami, di mana Dia disiksa, diludahi, ditertawakan, dihina dan beribu sakit yang Dia rasakan sampai Dia bangkit dan bahagia bersama Bapa di surga. Sebagai orang beriman kita diajak untuk memaknai penderitaan hidup itu sebagai suatu cara Allah untuk memurnikan hidup kita, seturut rencana dan kehendak Allah.  

Marilah kita jangan mudah menyerah apalagi lari dari Tuhan jika kita mengalami sakit, penderitaan atau apa pun. Ingatlah selalu bahwa apa yang kita alami tidak sebanding dengan pengorbanan Yesus di kayu salib bagi kita orang berdosa ini. Semoga dengan kebangkitan Tuhan, yang kita rayakan hari ini, membuat kita bangkit bersama-Nya, iman kita semakin diteguhkan dan makin percaya pada-Nya.


Doa:

Tuhan Yesus, terima kasih atas segala pengorbanan-Mu bagi kami orang berdosa ini. Engkau rela mati di kayu salib dan akhirnya dibangkitkan demi kami anak-anak-Mu yang Kau kasihi. Sadarkanlah kami selalu akan makna kebangkitan-Mu dalam setiap langkah hidup kami. Amin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang