(Renungan) Betulkah Masa Depan Kita Ada di Tangan Sendiri?

Betulkah Masa Depan Kita Ada di Tangan Sendiri?
(Yashinta Roslini Onwardi)


Ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.
(Yoh. 5:32)


Kalender Liturgi Kamis, 14 Maret 2024
Bacaan Pertama : Kel. 32:7-14
Mazmur Tanggapan : Mzm. 106:19-20. 21-22. 23
Bacaan Injil : Yoh. 5:31-47


Injil Yohanes menggambarkan keilahian Yesus dan dengan sistematis mengawali dan mengakhiri tulisannya dengan “Ia datang sebagai saksi untuk bersaksi…” (Yoh. 1:7) dan ditutup dengan “Dialah murid yang bersaksi tentang semuanya ini…” (Yoh. 21:24). Peran saksi sangat penting untuk memastikan suatu peristiwa dapat diterima. Karena seseorang tidak dapat mengklaim kehebatan dirinya sendiri. Perlu diceritakan oleh orang lain yang menyaksikan atau ikut mengalaminya. 

Demikian juga dengan bacaan Injil hari ini, Yesus sendiri dengan tegas mengatakan bahwa Dia tidak dapat bersaksi tentang diri-Nya sendiri. Walaupun perbuatan yang Dia lakukan sangat jelas bukanlah perbuatan manusia biasa. Bahkan orang-orang di kampung-Nya sendiri pun tidak percaya akan keilahian-Nya. Yesus sendiri menegaskan pada ay. 36 bahwa Dia mempunyai kesaksian yang lebih penting, yaitu Dia sedang menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Nya, sebab pekerjaan itulah yang memberi kesaksian tentang Dia. 

Demikian pula dengan karir dan masa depan seseorang, turut ditentukan oleh orang lain. Jika seseorang hendak dipromosikan menduduki posisi penting di suatu perusahaan yang sudah mempunyai sistem yang baik, terdapat prosedur yang harus dilalui. Salah satu cara adalah meminta penilaian dengan sistem 360 derajat, artinya penilaian dimintakan dari bawahannya, peer-nya dan level atasan lain yang melihat calon tersebut selama ini. Mereka itu semua adalah saksi atas nilai-nilai, perilaku dan kinerja dari calon tersebut. Jika terdapat penilaian yang tidak memuaskan, maka calon tersebut bisa saja tidak jadi dipromosikan. Jadi karir dan masa depan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kehebatan dirinya sendiri, tetapi juga ditentukan oleh orang sekitar. 

Kita yang telah dibaptis adalah saksi Kristus. Kita mempunyai tugas mewartakan kabar sukacita melalui cara hidup kita sehari-hari yang disaksikan oleh siapa saja dan di mana saja. Untuk itu, kita perlu selalu bertanya, apakah keseharian saya sudah mencerminkan bahwa saya adalah saksi Kristus? 


Doa:  

Allah Bapa yang Maha Pengasih, bantulah kami untuk selalu mampu menjadi saksi Kristus  melalui perbuatan dan pelayanan kami. Bimbinglah hati dan pikiran kami dengan kuasa Roh-Mu agar kami senantiasa hidup dalam kesederhanaan, rendah hati, dan peduli terhadap sekitar. Amin.


https://godcenteredlife.org/wp-content/uploads/2021/10/October-17-Testimony-John-5_31-47-300x300.jpg
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang