(Renungan) Jangan Menghakimi dan Kamu akan Bisa Mencintai

Jangan Menghakimi dan Kamu akan Bisa Mencintai
(Evelyn Yovita)


“Siapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”
(Yoh. 8:7b)


Kalender Liturgi Senin, 18 Maret 2024
Bacaan Pertama : T.Dan. 13:1-9. 15-17. 19-30. 33-62
Mazmur Tanggapan : Mzm. 23:1-3a. 3b-4. 5. 6
Bacaan Injil : Yoh. 8:1-11


Pada Injil hari ini diceritakan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa seorang perempuan berzina kepada Yesus. Mereka mencobai Yesus dan menanyakan pendapat-Nya bagaimana jika melempari perempuan itu dengan batu sesuai dalam hukum Taurat. Yesus tidak terjebak, yang Yesus lakukan membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah dan berkata, ”Siapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Akhirnya satu demi satu meninggalkan tempat dan tidak ada yang melempari perempuan itu dengan batu, bahkan Yesus pun tidak menghukum perempuan itu.

Injil hari ini mengingatkan aku akan peristiwa bahwa aku pernah seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang menghakimi orang. Ada temanku sering menceritakan hal negatif mengenai temannya yang aku juga kenal. Suatu saat di sebuah komunitas aku dipertemukan untuk melayani bersama dengan orang ini. Aku merasa tidak nyaman. Ternyata tanpa kusadari, aku sudah memberikan cap negatif kepada orang ini.

Setelah melayani bersama, aku melihat orang ini tidak seperti yang dibicarakan temanku. Syukur pada Tuhan, kejadian itu membukakan mataku. Peristiwa ini membuatku lebih bijak dalam merespon apa saja yang kuterima, juga apa yang keluar dari diriku. Usahaku untuk berada dalam lingkungan yang tidak toksik, tetap tidak bisa menyaring semua kenegatifan. Semua kembali lagi pada diriku sendiri bagaimana sikapku dalam menerima, menanggapi, dan bersikap.

Marilah menggunakan waktu hari ini untuk berefleksi. Yesus datang ke dunia bukan sebagai hakim. Yesus yang tanpa dosa saja tidak menghakimi orang, bagaimana kita sebagai manusia yang penuh dosa bisa menghakimi? Marilah kita membuka hati sehingga kita bisa melihat kebaikan dari setiap orang.

Ini berarti, kita pun memberikan kesempatan kepada semua orang. Sikap ini meneladani Yesus, seperti ketika memberikan kesempatan kepada perempuan berzina. Semoga semua usaha yang kita lakukan ini bisa membuat orang melihat kehadiran Tuhan dalam diri kita. Mari kita lakukan seperti kutipan dari Bunda Teresa yang sangat indah ini: “Jika kamu menilai orang, kamu tidak punya waktu untuk mencintai mereka.”


Doa:

Tuhan Yesus panutan hidupku, bantu aku untuk bisa menjaga disposisi batinku dengan baik, dengan selalu berelasi dengan-Mu. Sehingga apa pun yang kuterima, kulihat, kudengar, kuucapkan dan yang kuperbuat bisa seperti Engkau. Semoga aku bisa menjadi sarana yang sesuai dengan kehendak-Mu dan membuat orang melihat-Mu melalui diriku. Amin.

https://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2020/03/Pelita-Hati-30-Maret-2020.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang