(Renungan) Kesatuan dan Ketaatan

Kesatuan dan Ketaatan
(Julius Saviordi)


Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
(Yoh. 5:19)


Kalender Liturgi Rabu, 13 Maret 2024
Bacaan Pertama: Yes. 49:8-15
Mazmur Tanggapan: Mzm. 145:8-9. 13cd-14. 17-18
Bacaan Injil: Yoh. 5:17-30


Injil hari ini menggambarkan ketaatan dan kesatuan Yesus dengan Bapa-Nya. Yesus mengajarkan kita bahwa apa yang dilakukan-Nya bukanlah berdasar kehendak-Nya sendiri dan tidak dengan cara semau gue.

Yesus menjelaskannya dengan sangat detail, bahwa:
- Anak (maksudnya: Yesus) tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya (ay. 19); apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak (ay. 19).
- Bapa menunjukkan kepada Anak segala sesuatu yang dikerjakan Bapa sendiri (ay. 20).
- Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak (ay. 21).
- Yesus tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Nya sendiri (ay. 30).
- Yesus tidak menuruti kehendak-Nya sendiri, melainkan kehendak Bapa yang mengutus-Nya (ay. 30).

Merenungkan bacaan ini, saya melihat bahwa kesatuan Yesus dengan Bapa-Nya, ketaatan Yesus secara total kepada kehendak Allah, adalah pesan yang ingin disampaikan Yesus kepada orang-orang Yahudi dan kita semua. 

Kesatuan dan ketaatan kepada Allah ini juga dapat kita terapkan dalam pekerjaan dan pelayanan. Misalnya, saya pernah sekali waktu diberi jabatan dengan tugas menangani banyak departemen, padahal sebelumnya saya hanya mengurus satu departemen IT.  Pada waktu itu saya berusaha mencontoh kebijakan-kebijakan atasan saya. Kalau ada kasus yang saya tidak yakin dapat memberikan solusi sejalan dengan kebijakan atasan, maka saya mengkonsultasikannya dengan atasan. Apa yang saya lakukan harus selaras dengan kebijakan atasan.

Sebagai anak-anak Allah, kita diminta juga untuk taat pada kehendak Bapa yang dapat dilihat dari karya kasih Yesus. Yesus memberikan waktu sepenuhnya demi mengasihi manusia, terlebih mereka yang menderita dan lemah. Yesus mewartakan kabar gembira tentang keselamatan kepada semua orang. Yesus memberi keteladanan dalam setiap langkah hidup-Nya.

Mari meneladani kasih Yesus dalam masa Prapaskah ini dan berlaku lebih selaras dengan kehendak Bapa! Mari mengasihi orang-orang di sekitar kita khususnya yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel! Mari mewartakan Injil Tuhan dan bertekun dalam kehidupan doa!


Doa:

Tuhan Yesus, terima kasih atas keteladanan-Mu dalam hal ketaatan, kerendahan hati dan kasih. Bimbinglah kami selalu agar bisa semakin serupa dengan-Mu. Amin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang