(Renungan) Maukah Engkau Sembuh?

Maukah Engkau Sembuh?
(Andy W. Wibowo)


Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: “Maukah engkau sembuh?”
(Yoh. 5:6)


Kalender Liturgi Selasa, 12 Maret 2024
Bacaan Pertama : Yeh. 47:1-9. 12
Mazmur Tanggapan : Mzm. 46:2-3. 5-6. 8-9
Bacaan Injil : Yoh. 5:1-3a. 5-16


Jam dinding berdentang dua kali menyadarkan saya bahwa hari telah pukul dua pagi. Detaknya semakin jelas terdengar di kesunyian malam. Badan ini sudah sangat lelah tapi sulit untuk diajak tidur. Pikiran saya masih berkutat pada masalah pekerjaan. Saya sibuk menganalisa kejadian tadi siang. Saya menduga-duga kejadian yang mungkin terjadi dan merancang langkah-langkah berikutnya. 

Ketika tubuh ini menjerit letih, saya teringat untuk mendaraskan doa Bapa Kami diikuti Salam Maria berulang kali hingga akhirnya terlelap. Pagi hari saya bangun dengan keadaan masih lelah. Meskipun demikian saya teguhkan hati untuk tetap berangkat ke kantor dan menghadapi persoalan kemarin. Ternyata semua perkiraan dan rancangan saya meleset, karena suatu kejadian di luar prediksi sehingga masalah tersebut terselesaikan dengan sangat baik. 

Saat membaca Injil hari ini, saya seolah disadarkan oleh pertanyaan sederhana namun sangat tepat oleh Tuhan Yesus kepada orang yang sudah tiga puluh delapan tahun lumpuh, “Maukah engkau sembuh?” Seharusnya jawabannya pun sederhana. Ya atau tidak. Tetapi karena pikiran orang yang ditanya terpaku pada kekurangan dirinya sendiri, jawabannya jadi nggak nyambung. Puji Tuhan, kesembuhan tetap terjadi. Tuhan sungguh Mahabaik dan mengetahui penderitaan serta keinginan hatinya yang terdalam. 

Tuhan juga tahu keinginan hati saya yang terdalam saat menghadapi persoalan di kantor. Tuhan Yesus sebenarnya bertanya pada saya, maukah engkau sembuh? Namun saya tidak menjawab dengan ya atau tidak. Saya terpaku pada persoalan dan rancangan sendiri. Namun Tuhan sungguh Mahabaik. Saya tetap ditolong.

Berapa sering kita diberikan jalan keluar oleh-Nya? Pasti jauh lebih banyak dari yang dapat kita ingat. Namun, pikiran kita sering memberikan ilusi bahwa segala hal bergantung pada tindakan, rancangan dan keberuntungan kita. Dalam menghadapi masalah seringkali kita tidak menyadari bahwa banyak hal terjadi di luar kendali kita. Ada tangan Tuhan yang senantiasa bekerja dan menolong. Bagian kita hanya menjaga agar tindak tanduk kita sesuai dengan kehendak-Nya. Maukah kita?


Doa:

Allah yang penuh kasih dan kuasa, kami bersyukur Engkau selalu bersama kami, melindungi dan menjaga kami tetap dalam kasih-Mu. Curahkanlah rahmat-Mu, agar hati kami selalu terhubung dengan-Mu dan tidak terlalu gelisah menghadapi masalah-masalah kami. Bunda Maria, doakanlah kami orang yang berdosa ini. Amin.

https://www.katolisitas.org/wp-content/uploads/2014/03/yesus-menyembuhkan-orang-buta-1.jpg

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang