(Renungan) Penyangkalan

Penyangkalan
(Kresensia Aurelia Aida Kurniawan)


Jawab Yesus : “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.”
 (Yoh. 13:38)


Kalender Liturgi Selasa, 26 Maret 2024
Bacaan Pertama : Yes. 49:1-6
Mazmur Tanggapan : Mzm. 71:1-2. 3-4a. 5-6b. 15. 17
Bacaan Injil : Yoh. 13:21-33. 36-38


Santo Petrus adalah rasul utama dalam kesatuan dua belas rasul Yesus. Karakternya setia, murah hati, jujur dan spontan. Terkadang ia berbicara tanpa pikir panjang. Selalu apa adanya dan sangat mengasihi Yesus. Tentu saja Petrus memiliki kelemahan, yaitu keras kepala dan penakut. Tapi Yesus memilihnya menjadi pemimpin para rasul. Selanjutnya, Yesus senantiasa menyertai Petrus dalam berkarya sambil membentuk pribadinya menjadi seperti yang Ia harapkan.

Petrus dan para rasul saat itu masih belum memahami sungguh-sungguh siapa Yesus. Setiap hari bersama-Nya, melihat sendiri mukjizat-mukjizat dan kehebatan Yesus. Sosok Yesus yang hadir dan kuasa-Nya, membuat mereka merasa aman. Namun ketika Yesus ditangkap dan menyerahkan diri-Nya, Petrus dan para rasul-Nya menjadi ketakutan. Mereka seolah-olah tidak punya pegangan lagi.

Yesus sudah memberi peringatan kepada Petrus bahwa ia akan menyangkal-Nya sebelum pagi hari yang ditandai dengan suara kokok ayam; ketika dengan lantang Petrus berkata akan memberikan nyawanya bagi Yesus, asalkan ia dapat terus mengikuti ke mana pun Yesus pergi. 

Dilansir dari Very Well Mind, denial atau penyangkalan merupakan salah satu mekanisme pertahanan diri dengan mengabaikan suatu realita pada situasi tertentu untuk mencegah kecemasan atau ketakutan. Umumnya bobot realitanya berat dan situasinya tidak menguntungkan. Meski begitu, denial bukan solusi efektif untuk mengatasi kecemasan atau ketakutan jangka panjang, melainkan hanya sementara. Penyangkalan Petrus juga hanya sementara. Dia disadarkan oleh suara kokok ayam seperti yang sudah dikatakan Yesus. Petrus pun bertobat dan dipakai Tuhan untuk mendirikan Gereja-Nya.

Hal sebaliknya, terjadi pada seorang pria penyanyi tersohor di Indonesia yang dengan ketampanannya dapat memikat banyak wanita. Suatu hari tersebarlah video tidak senonoh antara dia dan seorang wanita, oleh rekannya sendiri, tanpa sepengetahuannya. Kejadian ini menghebohkan banyak orang karena memberikan contoh yang tidak baik. Polisi turun tangan untuk menangkap dan memperkarakan kasus ini. Si pria selama persidangan tetap menyangkal bahwa pria di video itu bukan dirinya. Akibatnya dia harus mendekam dalam penjara.

Dalam hidup ini, mungkin kita pernah menyangkal-Nya. Bertobatlah dan layanilah Tuhan!


Doa : 

Oh Yesusku, betapa banyak kesalahan yang kami lakukan. Sering kami menyangkal-Mu dengan perkataan dan perbuatan yang tidak sesuai perintah-Mu. Meskipun begitu, Engkau tak pernah meninggalkan kami. Dampingilah kami dalam masa pertobatan ini, agar kami mampu berubah seperti yang Kau harapkan. Rahmat-Mu kami butuhkan untuk menopang kami. Amin.



https://4.bp.blogspot.com/-HTIkAZqlhVE/Vvm1hul9lzI/AAAAAAAAG0g/SlF0gKe_DV4zv9R_sP8QXJuIo--b567Tg/s1600/yohanes%2B13_38.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang