(Renungan) Tuhan yang Bela
Tuhan yang Bela
(Patricia B.Y.)
(Patricia B.Y.)
“Tuhan memberitahukan hal itu kepadaku, maka aku mengetahuinya; pada waktu itu Engkau, Tuhan, memperlihatkan perbuatan mereka kepadaku.”
(Yer. 11:18)
Kalender Liturgi Sabtu, 16 Maret 2024
Bacaan Pertama : Yer. 11:18-20
Mazmur Tanggapan : Mzm. 7:2-3. 9bc-10. 11-12
Bacaan Injil : Yoh. 7:40-53
Penduduk Anatot, kota tempat asal Yeremia, tersinggung dan marah karena Yeremia menegur dosa-dosa dan penyembahan berhala mereka. Mereka begitu membenci Yeremia dan berunding untuk membunuhnya. Mereka juga ingin menenggelamkan nama baiknya sehingga rusaklah kepercayaan orang-orang akan nubuatnya. Inilah persengkokolan kejam mereka.
Bacaan Pertama : Yer. 11:18-20
Mazmur Tanggapan : Mzm. 7:2-3. 9bc-10. 11-12
Bacaan Injil : Yoh. 7:40-53
Penduduk Anatot, kota tempat asal Yeremia, tersinggung dan marah karena Yeremia menegur dosa-dosa dan penyembahan berhala mereka. Mereka begitu membenci Yeremia dan berunding untuk membunuhnya. Mereka juga ingin menenggelamkan nama baiknya sehingga rusaklah kepercayaan orang-orang akan nubuatnya. Inilah persengkokolan kejam mereka.
Yeremia adalah orang yang taat pada Allah. Ia diutus untuk menyampaikan firman-Nya, agar penduduk Anatot bertobat, berbalik kepada Allah. Ia sendiri tidak tahu apa-apa tentang persepakatan jahat untuk dirinya. Ia datang ke Anatot tanpa bermaksud jahat kepada mereka. Karena itu, ia tidak menyangka tentang rencana jahat orang-orang sekampungnya. Ia seperti anak domba jinak yang disangka akan dibawa ke padang rumput, padahal dia dibawa untuk disembelih.
Namun Tuhan adalah Allah yang Mahabaik. Ia memberitahukan persepakatan tersebut kepada Yeremia, sehingga Yeremia merasa sedih karena orang-orang sekampungnya malah ingin membunuhnya.
Memang kebenaran terkadang menyakitkan. Walaupun ia di tengah kesulitan karena banyak yang menentangnya dan ada ancaman seperti itu, Yeremia tetap setia kepada Tuhan Allah. Ia terus memberitakan firman Allah sekalipun mengalami penganiayaan.
Yeremia menyerahkan mereka kepada Allah dan Allah mendengarnya. Allah meyakinkannya, bahwa orang-orang yang berkomplot itu tidak akan berhasil dalam rencananya.
Terngiang lagu Tuhan yang Bela, dari Angel Pieters di telingaku :
Meskipun seribu tangan manusia
Menarikmu jatuh
Namun Tuhan yang bela
Tangan-Nya sanggup membuatmu naik ke gunung
Percayalah Tuhan yang bela
Ada pelangi di setiap badai
Dan ada tawa di setiap air mata
Ada berkat di setiap cobaan
Dan ada jawaban di setiap doa
Kupercaya ya Bapa, bahwa Engkau akan menyertai setiap orang yang Kau utus sesuai dengan rencana-Mu. Walaupun tidak selalu mulus jalan yang harus dilalui. Sering kerikil-kerikil tajam di jalan setapak kita malahan berasal dari saudara sendiri. Kita tidak perlu membalasnya, karena pada waktu dan cara-Nya yang ajaib, Dia ‘kan bela.
Doa :
Kuberserah dan percaya akan perlindungan-Mu yang ajaib, ya Tuhan. Amin.
Komentar
Posting Komentar