(Renungan) Aku ini, Jangan Takut!

Aku ini, Jangan takut!
(Isye Iriani)


“Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!"
(Yoh. 6:20)


Kalender Liturgi Sabtu, 13 April 2024
Bacaan Pertama : Kis. 6:1-7
Mazmur Tanggapan : Mzm. 33:1-2. 4-5. 18-19
Bacaan Injil : Yoh. 6:16-21


Pada awalnya, para murid yang akan menyeberang tidak mengantisipasi langit hitam pekat dan angin topan yang mengancam. Ketika gelombang menghantam, rasa takut sulit dikendalikan. Kehadiran Yesus yang berjalan di atas air sulit dipercaya dan perkataan-Nya pun sulit dipahami : "Ini aku, jangan takut!" Murid-murid tak sepenuhnya memahami apa yang sedang terjadi. Badai yang mengamuk dapat menggoncang kepastian apa pun dalam hidup.

Moral cerita, jangan fokus pada masalah tapi fokuslah pada kebesaran Tuhan. Tidak mudah dijalani, namun saat kita mampu melakukannya, itulah “kemenangan”, seperti  cerita seorang celebgram dalam sebuah podcast :

Tersebutlah seorang businessman dalam perjalanan pulang  dari Alaska menggunakan pesawat kecil, ditemani satu teman dan pilot. Beberapa menit terbang pilot berkata : ”Tolong doakan karena akan ada badai dan biasanya saya pingsan kalau ada badai.” Selesai berkata, pilot pingsan. Dengan panik  businessman mengirimkan pesan “Mayday” lewat radio pesawat. Pesan diterima sebuah pesawat kargo yang meneruskannya ke menara pengawas terdekat.

Terdengar suara dengan empat pesan : “Saya bisa melihat bapak, bapak tidak bisa melihat saya, saya akan memandu bapak bermanuver,  jangan melihat keluar, dengarkan dan ikuti saja suara saya!” Alhasil pesawat berhasil mendarat dengan selamat.

Dalam keadaan shock berat, businessman beristirahat di hotel terdekat. Sebelum tertidur , ada ketukan di pintu kamarnya. Seorang pria mengenalkan diri: “Sayalah suara yang memandu bapak.” Penuh rasa terima kasih, bussineman memeluknya. Pemilik suara  menyampaikan penghargaan akan ketaatan businessman. Dia berkata : ”Ada kejadian serupa, tapi pesawatnya tidak selamat karena sang pilot tidak berkonsentrasi mendengarkan suara saya, tapi terus melihat keluar.” 

Suatu hari kita akan bertemu dengan “suara pemandu” yang berkata “Aku ini!”  Saya membayangkan Sang Suara menyapa : ”Selamat datang nak, kamu selamat dan aman karena mendengarkan suara-Ku, masuk dan tinggallah bersama-Ku!”

Mari kenali suara Tuhan, dalam “badai” tetaplah berharap dan percaya, dalam “angin sepoi-sepoi” teruslah memuji dan bersyukur!


Doa :

Bapa, beri aku iman yang lebih agar aku tidak perlu takut karena Engkau selalu besertaku, tidak perlu bimbang karena Engkau Tuhan Allahku. Bahwa Engkau akan selalu meneguhkan bahkan menolong aku dan memegang aku dengan tangan kanan-Mu yang membawa kemenangan. Engkaulah El Shadai! Amin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang