(Renungan) He Save the World

He Save the World
(Klara Yanti Suryat)


Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. 
(Yoh. 12:47)


Kalender Liturgi Rabu, 24 April 2024
Bacaan Pertama : Kis. 12:24-13:5a
Mazmur Tanggapan : Mzm. 67:2-3. 5. 6. 8
Bacaan Injil : Yoh. 12:44-50


Kerusuhan Mei 1998 merupakan awal pertobatanku melayani Tuhan. Saat itu kami hampir saja menjadi korban kerusuhan. Massa menyerbu jalan tol dan menyerang setiap mobil yang melintas. Lolos dari jalan tol, aku dan suami masuk perangkap lain. Tampak mobil-mobil sedang menunggu antrian dibakar dan terlihat asap hitam pekat di langit. Saat itu aku dan suami hanya bisa bertatapan mata dengan sangat ketakutan. Kami berdoa kepada Tuhan memohon pertolongan. Kami juga berjanji bila selamat, kami akan melayani Tuhan.

Tiba-tiba seorang pria masuk ke dalam mobil dan ia berteriak agar mobil kami tidak dibakar. Akibat teriakannya sekelompok massa meloloskan mobil kami. Di tengah perjalanan kami menuju rumah, pria itu minta turun. Kami merasa berhutang budi sedangkan uang sudah habis disebar di jalan tol, maka aku meminta alamatnya. Namun ia menjawab, "Lakukanlah sesuai dengan doamu tadi, di mana kamu telah berjanji pada Allah Bapa!" Kami sampai dengan selamat di rumah dan mobil mulus tidak ada kerusakan apa pun. Aku merasakan mukjizat kasih Tuhan yang luar biasa melalui malaikat penolong-Nya yang diutus kepada kami.

Injil hari ini berkisah tentang Yesus yang menyatakan bahwa Dia adalah utusan Bapa. Hal ini dikatakan Yesus karena orang-orang Farisi tetap tidak percaya meskipun telah mendengar dan melihat mukjizat yang dilakukan Yesus termasuk membangkitkan Lazarus. Yesus mengatakan bahwa Ia datang ke dunia bukan untuk menghakimi, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Firman yang telah diajarkan Yesuslah yang akan menjadi hakim mereka yang tidak percaya pada akhir zaman. Yesus mengajarkan tentang kehidupan yang kekal. Namun mereka sibuk dengan penafsiran dan pikiran mereka sendiri, sehingga tidak dapat menangkap dan mendengar ajaran-ajaran Yesus.

Mukjizat yang kami alami membuka mata dan telinga hati kami, bahwa ada hal yang lebih penting untuk kami prioritaskan dalam hidup ini yaitu percaya dan mengikuti Dia yang telah datang dan mengorbankan diri-Nya bagi kami. Kami mulai mengikuti kegiatan-kegiatan rohani baik di gereja maupun di lingkungan. Kami berpikir selagi masih diberi kesempatan, kami ingin menggunakan waktu yang ada untuk membalas kebaikan Tuhan. Bagaimana dengan anda?


Doa :

Terima kasih Tuhan karena kasih setia dan karunia-Mu yang berlimpah setiap hari dalam hidupku. Mohon kiranya Roh Kudus-Mu mengarahkanku semakin hari semakin lebih baik dan bijak dalam menjalankan hidup ini, sehingga aku dapat mewartakan kasih-Mu dan  nama-Mu selalu dimuliakan. Amin.








https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSWLvVG7z_8KOe0C-FYB-eNCkBYXg7Eqrzz5VKnUK-oQg&s







Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang