(Renungan) Iman Katolikku adalah Dasar Hidupku

Iman Katolikku adalah Dasar Hidupku
(Wily Wibianto)


“Jawab Yesus kepada mereka, “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.” 
(Yoh. 6: 29)


Kalender Liturgi Senin, 15 April 2024
Bacaan Pertama : Kis 6:8-15
Mazmur  Tanggapan : Mzm 119:23-24. 26-27. 29-30
Bacaan Injil : Yoh 6:22-29


Kisah hari ini adalah cerita sesudah Yesus menggandakan lima roti jelai dan dua ekor ikan untuk memberi makan lima ribu orang. Malamnya Yesus menyingkir ke gunung seorang diri. Yesus tahu bahwa orang banyak hendak membawa-Nya dengan paksa untuk menjadikan Dia raja. Orang banyak itu sudah menikmati mukjizat makan kenyang yang dibuat Yesus. Mereka  mencari Yesus hingga ke Kapernaum karena mukjizat makanan, bukan karena ajaran-Nya.

Tuhan Yesus ingin mereka percaya kepada Yesus yang adalah utusan Allah. Dialah Tuhan kita. Tapi orang banyak itu belum percaya. Mereka gagal memahami Yesus adalah Anak Manusia, Roti Hidup dan Tuhan kita. Mereka mengikuti Yesus untuk motivasi yang salah, mereka ingin selalu kenyang. Mereka berharap Yesus akan selalu membuat mukjizat penggandaan roti untuk mereka.

Suatu hari aku mengikuti acara Leaders Club Weekend Seminar di Denpasar Bali. Sejak awal aku mencari gereja Katolik yang terdekat dengan hotelku menginap. Aku mengikuti Misa Kudus 7 Januari 2024, Hari Raya Penampakan Tuhan dan Hari Anak Misioner Sedunia. Lagu Puji Syukur no. 473 yang berjudul “Dari Timur Jauh Benar” dinyanyikan dalam perayaan Misa Kudus. Lagu itu memberiku penghiburan dan kekuatan. 

Bait pertama lagu itu berbunyi: Dari Timur, jauh benar, kami cari Raja besar. Lirik ini terasa sangat relevan dengan aku yang menempuh perjalanan selama 30 jam dari Pamulang menuju Bali. Bait kedua berbunyi: Mas kubawa kepada-Nya, karna Ia memerintah sampai selamanya. Aku hendak membawa emas kepada Yesus, yaitu sikapku yang baik, yang sesuai kehendak Tuhan Yesus. Bait keempatnya berbicara tentang damar pahit yang aku asosiasikan dengan bisnis onlineku yang penuh tantangan.

Banyak peserta luar biasa yang hadir di acara Leaders Club Weekend, bahkan ada yang berasal dari Malaysia. Aku merasa kecilnya diriku dibandingkan peserta lainnya. Namun sepulang Misa Kudus aku kembali bersemangat, penuh iman, harapan dan cinta. Aku siap untuk mewujudkan impianku yang sesuai dengan kehendak-Nya di dalam bisnisku. Kejadian ini mengingatkanku untuk selalu beriman dan melihat penyertaan Tuhan Yesus di dalam kehidupanku sehari-hari.


Doa : 

Tuhan Yesus, Engkau mengingatkan kami untuk selalu menjaga dan memelihara iman Katolik kami. Pandu kami dengan bintang-Mu yang cerah, agar hidup kami berhasil dalam usaha, sekaligus tetap setia beriman pada-Mu. Amin.


https://parokicikarang.or.id/po-content/uploads/All_Post_Image/limaroti.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang