(Renungan) Sudah Cukup Kenalkah Aku akan Dia?

Sudah Cukup Kenalkah Aku akan Dia? 
(Dewi Mulyati S)


“Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku, sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa”
(Yoh. 10:14-15)


Kalender Liturgi Minggu, 21 April 2024
Bacaan Pertama : Kis. 4:8-12
Mazmur Tanggapan : Mzm. 118:1. 8-9. 21-23. 26. 28cd. 29
Bacaan Kedua : 1Yoh. 3:1-2
Bacaan Injil : Yoh. 10:11-18


Perumpamaan tentang gembala yang baik dan domba-dombanya mencerminkan adanya pengenalan timbal balik dan keintiman antara Kristus dan orang Kristiani yang beriman. Kedekatan yang digambarkan seperti hubungan Allah Bapa dengan Kristus Sang Putra.

Kristus terlebih dulu mengenal dan mengasihi domba-domba-Nya, bahkan sebelum mereka mengenal Dia. Inilah yang sejatinya merupakan karunia kebahagiaan bagi umat, yaitu pengenalan-Nya akan kita dan bukan pengenalan kita akan Dia. Sama seperti Bapa yang meneguhkan-Nya dalam penderitaan di salib, Kristus selalu menyertai umat-Nya, terlebih saat mereka ditinggalkan sendirian. Tidak terbayangkan betapa besar kasih Kristus terhadap umat-Nya.

Sedangkan ciri-ciri domba milik Kristus adalah “mereka mengenal Dia”, artinya umat yang melihat dan mendengar Dia dengan mata dan telinga iman. Umat yang mengerti jalan pikiran Kristus, mengenal dan percaya akan kuasa kebangkitan-Nya melalui pengalaman pribadi. Sebagaimana Anak mengenal Bapa, mengasihi dan mentaati-Nya, melakukan segala hal yang berkenan di hati Bapa-Nya. 

Sudahkah kita mengenal Yesus? Apakah kita sudah memiliki mata iman yang cukup terang untuk melihat-Nya dan telinga yang tajam untuk menangkap panggilan-Nya? Jikalau tidak mengenal-Nya, bagaimana kita bisa melihat dan mendengar-Nya? 

Ketika mengikuti KPKS, saya belajar framework untuk mendalami Kitab Suci sebagai literatur agung. Kitab Suci menjadi hidup dan saya menikmati proses mengenal Kristus dengan cara yang khas. Tetapi beberapa tahun setelahnya, saya sering seperti domba tersesat atau lebih tepat sengaja menyesatkan diri. Sibuk menggeluti pekerjaan, mengisi waktu kosong dengan santai, mencandu sosial media dan lain-lain, yang membuat saya ditangkap pencuri berkedok gembala. 

Namun Kristus yang penuh cinta, telah menggerakkan saya untuk mengikuti acara seksi KKS di lingkungan pada masa sebelum Paskah, Natal dan BKSN. Bersama umat di lingkungan, kami berdiskusi dan menghidupkan perikop pendukung tema pertemuan, menghayati alur cerita, dan dinamika para pelakunya. Puji Tuhan saya merasakan kembali asyiknya mengenal kehendak Kristus dan Bapa-Nya. Dalam pertemuan bersama umat, saya belajar mengenal Kristus, Gembala Agung, dengan meminjam lensa dari domba yang lain.  


Doa:

Ya Yesus Kristus, Engkau telah menetapkan standar pengenalan seperti Bapa dan Engkau sendiri. Engkau telah mengenal aku, tetapi aku sering tidak mendengar-Mu, karena aku sering gagal paham tentang Engkau. Bantulah aku untuk bisa menjaga niat mencari-Mu, memahami keingininan-Mu untuk bejalan di jalan salib-Mu. Amin.


https://www.stmaryschurchtickhill.com/wp-content/uploads/2021/04/SHEPHERD.jpeg


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang