(Renungan) Wajah Allah dalam Secangkir Kopi

Wajah Allah dalam Secangkir Kopi
(Kayus Mulia)


“Telah sekian lama Aku bersama-kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: 
Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.” 
(Yoh 14:9)


Kalender Liturgi Sabtu, 27 April 2024
Bacaan Pertama : Kis. 13:44-52
Mazmur Tanggapan : Mzm. 98:1. 2. 3b. 3c-4
Bacaan Injil : Yoh. 14:7-14


Terjadi percakapan pada malam Paskah antara Yesus dan Filipus. Pada malam itu, Yesus menyatakan bahwa Ia akan meninggalkan para murid-Nya dan akan kembali kepada Bapa.
Dari percakapan itu nampaknya Filipus dan para murid yang lain tidak mengenal siapa Yesus, apa tujuan dan misi Yesus datang ke dalam dunia. Walaupun mereka telah bersama-Nya selama tiga tahun. Mereka hanya tahu dari pernyataan Petrus bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup (Mat. 16:16).

Murid-murid percaya bahwa sebagai Mesias yang telah dinubuatkan dalam Kitab Suci, Yesus akan membebaskan bangsa Israel dari belenggu penjajahan. Mereka membayangkan bahwa  Yesus datang dan memimpin pasukan tentara untuk menghentikan penindasan bangsa Romawi atas bangsa Israel. Mereka juga akan mendapat  kedudukan  penting dalam kerajaan yang baru itu (Mrk. 10:37).

Filipus kecewa dan bingung dengan perkataan Yesus, bahwa Ia akan Kembali kepada Bapa, ke tempat dari mana Ia datang. Karenanya, Filipus memberanikan diri bertanya: “ Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami!” Yesus menjawab bahwa mereka dapat melihat Bapa melalui pekerjaan pekerjaan yang Ia lakukan selama mereka hidup bersama.

Pada suatu pagi yang cerah, sinar matahari menembus kaca jendela dan mengenai kopi kesukaanku dan aku dapat mengenali wajah Allah di dalamnya. Wajah Allah yang dihantar oleh sinar matahari pagi dan terpantul pada kopiku sebelum melanjutkan perjalannya menerangi jagat raya.

Wajah Allah dapat kita lihat pada sesama kita. Pada orang tua kita, anak-anak kita, bahkan suami atau istri kita sendiri. Wajah Allah juga dapat kita temui pada orang-orang yang terpinggirkan, pada kaum marginal dan orang-orang lemah. 

Semoga dengan menyadari hal ini, kita dapat menjawab pertanyan Filipus pada Yesus yang diajukan pada malam Paskah di lantai atas: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami!”


Doa : 

Allah Bapa di surga, aku bersyukur dan berterima kasih kepada-Mu karena Engkau telah menunjukkan wajah-Mu padaku dalam karya penciptaan-Mu. Semoga dengan selalu dapat memandang wajah-Mu dalam wajah sesama dalam hidupku sehari-hari, aku dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang