(Renungan) Yesus adalah Makanan Rohani Kita

Yesus adalah Makanan Rohani Kita
(Sylvia M. Djatisutikno)

Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
 (Yoh. 6:35)


Kalender Liturgi Selasa, 16 April 2024
Bacaan Pertama : Kis. 7:51-8:1a
Mazmur Tanggapan : Mzm. 31:3cd-4. 6ab. 7b. 8a. 17. 21ab
Bacaan Injil : Yoh. 6:30-35


Dahulu nenek moyang kita makan roti dari surga yang disebut manna, yang diberikan oleh Allah. Sekarang kita umat-Nya makan hosti yaitu roti hidup yang merupakan tubuh Yesus sendiri. Karena itu Yesus mengatakan: “Akulah roti hidup.”

Setiap kali kita merayakan perayaan Ekaristi, Yesus hadir. Namun saat kita menerima dan menyantap hosti, bukan lagi roti biasa yang kita santap, tetapi tubuh dan darah Tuhan Yesus sendiri. Karena hosti yang telah dikonsekrasi oleh imam, berubah menjadi tubuh Yesus, seperti juga dinyatakan dalam KGK 1413.

Sebagaimana telah Tuhan Yesus katakan kepada murid-murid-Nya pada malam perjamuan terakhir, yang merupakan kenangan akan Tuhan. “Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.” (Mat. 26:26)

Hosti yang telah dikonsekrasi adalah sungguh tubuh Tuhan. Itulah yang masuk ke dalam tubuh kita saat kita menerima-Nya. Bukan berupa hosti lagi, tetapi telah berubah rupa menjadi tubuh dan darah-Nya.

Banyak mukjizat Ekaristi terjadi, seperti pada tahun 1263. Pada saat Pastor Petrus memimpin Misa Kudus di Gereja Santa Kristina, Roma, seorang bidaah yang menyangkal kehadiran nyata Kristus dalam Ekaristi ikut serta. Saat ia mengucapkan “Inilah TubuhKu”, Hosti di tangannya berubah rupa menjadi daging dan mulai mencucurkan darah dengan derasnya. Perubahan hosti menjadi daging dan darah membuktikan kebenaran bahwa tubuh dan darah-Nya lah yang kita santap.

Mukjizat juga terjadi di Santarem, tahun 1247. Ada seorang wanita yang pada saat menerima Komuni kudus, tidak dimakannya tetapi bawa pulang. Dalam perjalanan pulang Hosti itu mengeluarkan darah. Singkat cerita, seorang imam membawa Hosti kudus kembali ke gereja dan menyegelnya dalam sebuah wadah.

Bersyukurlah kita yang telah menjadi Katolik, bisa merima tubuh Tuhan setiap hari dalam bentuk Hosti kudus, yang memberi kekuatan dan menemani kita selalu. Apakah kamu juga mengimani Yesus hadir dalam tubuhmu, saat menerima Hosti kudus?


Doa : 

Bapa, kami beryukur kepada-Mu, Engkau terus memelihara kami dengan memberi makanan rohani yaitu Hosti kudus, yang adalah tubuh Kristus, Putera-Mu sendiri. Bantu kami supaya terus hidup berkenan kepada-Mu, memelihara kesucian tubuh kami, mulut dan pikiran kami, agar kami layak dan pantas menyambut Yesus dalam perayaan Ekaristi Suci. Amin.


https://asset-2.tstatic.net/kupang/foto/bank/images/perjamuan-malam-terakhir-yesus-kristus.jpg





Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang