(Renungan) Apa yang Kumau?

Apa yang Kumau?
(Ruth Solaiman) 


Tanya Yesus kepadanya, “Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?”
(Mrk. 10:51a)


Kalender Liturgi Kamis, 30 Mei  2024
Bacaan Pertama : 1Ptr. 2:2-5. 9-12
Mazmur Tanggapan :  Mzm. 100:2. 3. 4. 5
Bacaan Injil : Mrk. 10:4-52


Saya termenung dan berpikir keras apabila pertanyaan yang sama yang ditanyakan Yesus kepada Bartimeus ditujukan juga kepada saya. Apa yang kumau? Begitu panjang daftar doa permohonanku, sehingga bila ditanya serasa semua penting dan ingin segera dijawab. 

Belajar dari Bartimeus; buta secara fisik, tapi mata batinnya tidak buta. Mengapa mata batinnya tidak buta? Beliau mendengarkan banyak cerita mukjizat yang dilakukan Yesus dan percaya. Terbukti pada ayat 46, begitu mengetahui bahwa Yesus dari Nazareth masuk kota Yerikho, sontak dia berseru, “Yesus anak Daud, kasihanilah aku.” Hal ini dilakukan sebanyak dua kali. Walau dia sudah ditegur oleh orang banyak, dia tidak perduli. Dia percaya penuh hanya Yesus yang bisa menyembuhkannya. 

Yesus menanggapi dengan meminta Bartimeus datang pada-Nya dan memberikan pertanyaan, “Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?” 

Mari kita lihat tanggapan Bartimeus: bangkit dan menanggalkan jubahnya (ayat 50) dan menjawab dengan tegas (ayat 51), “Rabuni, aku ingin melihat.” Di sini kita makin diyakinkan bahwa iman Bartimeus luar biasa. Cerita-cerita yang ia dengar diyakini sepenuh hati bahwa Yesus adalah guru (rabuni) yang luar biasa yang bisa menyembuhkan dia. Permintaannya tidak bertele-tele, fokus hanya ingin bisa melihat. 

Perikop ini membuat saya merefleksikan diri, mengapa Yesus meminta Bartimeus datang  dan bertanya? Mengapa tidak langsung menyembuhkan Bartimeus? Hal ini mengajarkan pada saya bahwa bila Yesus mau menjawab doa-doa kita, Dia sebenarnya bisa melakukannya secara instant. Tapi Yesus ingin kita berusaha dan menguraikan tantangan kita sehingga menemukan apa yang paling esensi yang kita butuhkan. Tak jarang permohonan kita begitu panjang lebar, yang mungkin kita sendiri tidak tahu apa sebenarnya yang paling kita butuhkan. Dibutuhkan suatu proses menjernihkan mata batin untuk menemukan apa yang paling kita butuhkan dalam peziarahan hidup kita ini, 


Doa : 

Tuhan, ajarkan kami untuk menjadi Bartimeus, yang buta secara lahiriah tapi mata batinnya terbuka lebar dan mempunyai satu fokus utama dengan iman yang kuat. Bantu kami memilah dan menjernihkan hati kami, apa sebenarnya yang paling kami butuhkan dalam hidup ini. Mampukan kami mengandalkan Engkau saja dalam hidup ini. Amin. 



https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT3aa7oSecrms33rV3rjmnx4c4zG9JZsBA1BA&s


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang