(Renungan) IBU

IBU
(Mery Budiman)


Dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria istri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu inilah anakmu!”
(Yoh. 19:25-26)


Kalender Liturgi Senin, 20 Mei 2024
PW Santa Perawan Maria Bunda Gereja
Bacaan Pertama : Kej. 3:9-15. 20 
Mazmur Tanggapan : Mzm. 87:1-2. 3. 5. 6-7          Bacaan Injil : Yoh. 19:25-34 


Karya Yesus dalam misi penyelamatan tidak lepas dari penyertaan dan dukungan penuh dari Bunda Maria, ibu-Nya. Sejak kelahiran hingga wafat-Nya, Bunda Maria selalu berada di sisi Yesus. Itulah peran seorang ibu. Di dunia ini tidak ada seorang ibu yang tidak peduli terhadap anaknya, apakah anaknya bandel, penurut, pintar, atau bahkan terkenal karena kejahatannya tetaplah itu adalah anaknya.

Ada cerita tentang tetangga saya. Satu keluarga mempunyai tujuh anak, salah seorang anaknya down syndrome. Jaman dahulu, mempunyai anak seperti ini merupakan aib, maka anaknya ditaruh di kamar saja tanpa konsultasi dokter. Seiring berjalannya waktu, saudara-saudaranya mulai berkeluarga dan hidup terpisah dan ayahnya meninggal. Sedangkan si ibu terkena penyakit dan harus by pass usus untuk membuang kotoran secara langsung menggunakan disposal bag khusus. Walaupun sambil menenteng disposal bag selama hampir dua puluh tahun, si ibu menjalani kehidupan dengan baik. Ia memasak dan merawat anaknya yang seperti bayi. Juga  selalu mendoakan kehidupan keluarga anak-anaknya yang tinggal jauh dari rumahnya. Ketika pandemi covid, anaknya berpulang. Kondisi kesehatan si ibu pun menurun dan akhirnya ikut berpulang.  

Dari cerita di atas, kita bisa melihat bagaimana perjuangan seorang ibu terhadap anaknya yang berkebutuhan khusus. Sebenarnya ibu tersebut juga membutuhkan perhatian, tetapi seorang ibu tetaplah ibu yang selalu mendampingi anaknya hingga akhir hayatnya.

Begitu juga dengan bacaan Injil hari ini, di mana dikisahkan Bunda Maria selalu mendampingi Yesus dan mengikuti ke mana pun Yesus berkarya. Walau hati hancur melihat anaknya dihina dan difitnah, bahkan hingga wafat di salib, Bunda terus memberikan kabar suka cita tentang keselamatan kekal, sesuai perannya sebagai Bunda Gereja.

Oleh sebab itu marilah kita mengikuti teladan Bunda Maria yang tidak hanya fokus pada putranya saja tetapi lebih pada kepentingan sesama. Mulailah dari hal yang kecil, mungkin tidak terlihat oleh orang lain tetapi bermakna bagi Gereja.

Doa:

Allah Bapa di dalam surga, syukur atas kasih-Mu kepada kami yang telah memberikan Bunda Maria sebagai ibu yang penuh kasih. Jadikanlah kami sebagai pengikut teladannya dalam mendampingi anak-anak dan kehidupan menggereja. Amin.



https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRCHDheAikToCQ5e5JoRuoiJ2f6MxtwKZatNw&s

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang