(Renungan) Mensyukuri Karya Tri Tunggal

Mensyukuri Karya Tritunggal
(Clarissa Widyawati)


Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.
(Mat. 28:18-19)


Kalender Liturgi Minggu, 26 Mei 2024
Hari Raya Tritunggal Maha Kudus
Bacaan Pertama : Ul. 4:32-34. 39-40
Mazmur Tanggapan : Mzm. 33:4-5. 6. 9. 18-19. 20. 22
Bacaan Kedua : Rom. 8:14-17
Bacaan Injil : Mat. 28:16-20


"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”, adalah salah satu ayat dalam bagian terakhir adegan dalam Injil Matius. Ayat ini adalah juga kegenapan dari karya Allah. Yesus menyampaikannya sebelum naik ke surga. Tiga nama yang menyatakan Allah Tritunggal yang diwujudkan dalam doa, pembaptisan, ajarkan dalam iman. 

Yesus menggenapi janji Allah dengan mengawalinya melalui pernyataan kuasa-Nya dan mengakhiri dengan janji penyertaan-Nya, Ia disalib, wafat, bangkit dan naik ke surga, Allah mengutus Roh-Nya untuk dicurahkan. Roh Kudus hadir dalam diri setiap orang yang percaya kepada-Nya dan menjadi misteri Allah Tritunggal. Ia mengutus Roh Kudus-Nya, Roh Allah, spirit Allah sendiri yang hadir dalam umat-Nya.

Itulah bukti dari kasih Allah yang selalu ingin berelasi dengan umat-Nya. Hingga kini, kita dapat menghayati kasih-Nya dalam karya Roh Kudus yang membuka mata hati kita akan karya keselamatan-Nya. Kita juga dipercaya untuk menjadi bagian dari karya keselamatan-Nya yang bersifat universal karena Yesus mengatakan “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.”

Roh Kudus yang hadir dalam diri kita bekerja bersama kita untuk bekerja ke seluruh bangsa-bangsa. Hal itu adalah pembuktian bahwa karena kasih karunia kita diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usaha kita sendiri, tetapi pemberian Allah. 

Dari kecil saya berdoa hanya kepada Bapa dan Yesus, ketika retret. Saat kuliah saya baru mengenal Roh Kudus dan menyadari keberadaan-Nya. Saya bertobat ketika merasakan ada yang mengingatkan akan dosa-dosa saya, bertobatlah dan saya percaya itu suara Roh Kudus. Pengalaman saya ini menjadikan saya tergerak untuk melakukan kehendak-Nya karena Yesus pergi dan tetap hadir dalam hati kita. Mari kita laksanakan apa yang Yesus tugaskan untuk kita dengan Roh Kudus dan menjangkau dunia yang lebih luas sesuai kehendak-Nya. 


Doa :

Ya Bapa, puji syukur untuk karya Allah Tritunggal dalam sejarah penyelamatan umat manusia, semoga Roh Kudus-Mu melingkupi dan melindungi aku dan seluruh umat manusia, menjamah hati yang kering dan rusak untuk bertobat sehingga menjadi murid Kristus yang sesungguhnya. Amin.


https://sanyospwt.files.wordpress.com/2017/06/the-holy-trinity-in-stained-glass.jpg?w=584




Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang