(Renungan) Menyambut Bunda Allah dengan Penuh Sukacita

Menyambut Bunda Allah dengan Penuh Sukacita
(Made Shinta)


Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? 
(Luk 1:41-43)


Kalender Liturgi Jumat, 31 Mei 2024
Pesta SP. Maria Mengunjungi Elisabet 
Bacaan Pertama : Zef. 3:14-18a
Mazmur Tanggapan : Yes. 12:2-3. 4bcd
Bacaan Injil : Luk. 1:39-56


Hari ini Gereja Katolik merayakan pesta Santa Perawan Maria mengunjungi Elisabet saudarinya. Bunda Maria bergegas pergi setelah mendengar kabar dari malaikat, bahwa berkat kuasa Allah, Elisabet yang mandul saat ini sudah mengandung enam bulan.

Selain Bunda Maria, saya juga sangat mengagumi karakter Elisabet. Ia bersama suaminya dikatakan oleh Lukas sebagai orang yang benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Ia percaya bahwa berkat kuasa dan kasih Allah yang telah menghapus cela kemandulannya di mata masyarakat, dengan menganugerahkan putra di usia yang sudah lanjut.

Mendengar salam dari saudarinya, Elisabet yang dipenuhi Roh Kudus menyambutnya dengan penuh sukacita. Ia membalasnya dengan salam dan berkat yang menjadi bagian dari doa Salam Maria: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.” Dengan penuh kerendahan hati, Elisabet yang jauh lebih tua berkata: “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” Ia mengakui Maria adalah Bunda dari Allah yang berinkarnasi untuk menyelamatkan manusia. Disampaikannya bahwa bayi yang berada di dalam rahimnya pun melonjak kegirangan ketika mendengar salam yang diucapkan oleh Bunda Maria. Sungguh indah pertemuan ini. 

Saya teringat akan kunjungan Bapa Paus Fransiskus ke Irak tahun 2021. Kunjungan itu penuh risiko karena pandemi Covid-19 dan isu keamanan. Namun Perdana Menteri Irak menegaskan bahwa ‘dengan cinta dan perdamaian, rakyat dan pemerintah Irak menyambut Yang Mulia Paus Fransiskus dan menegaskan kembali ikatan kemanusiaan ini.’

Bagaimana bila kita menerima kunjungan dari seseorang yang mungkin berisiko? Roh Kudus dapat bekerja secara aktif pada seseorang bila mendapatkan tanggapan yang positif, dan hal inilah yang dilakukan oleh Elisabet dan rakyat Irak. 

Marilah kita mengikuti teladan Elisabet yang menyambut kunjungan Bunda Maria dengan penuh sukacita dan berkat. Bunda Allah dapat mengunjungi kita dalam rupa sesama yang kesepian, tersingkir, dan menderita. Semoga kita dapat menyambut mereka dengan penuh sukacita dan berkat.


Doa :

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin.


https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTNaKbe-6_ZqBOfQPPOnCyoZGXfsPQYiCW2PU4R_lYBd-XTMq5LsRvOB_1x0NTZEAq0NWI&usqp=CAU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang