(Renungan) Bercermin pada Yohanes Pembaptis

Bercermin pada Yohanes Pembaptis
(AM. Regina T.)


Ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: 
“Sangkamu aku ini siapa? Aku bukan Dia. Sesungguhnya Ia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tak layak” 
(Kis. 13:25)


Kalender Liturgi Senin, 24 Juni 2024
HR Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis
Bacaan Pertama : Yes. 49:1-6
Mazmur  Tanggapan : Mzm. 139:1-3. 13-14ab. 14c-15
Bacaan Kedua : Kis. 13:22-26
Bacaan Injil : Luk. 1:57-66. 80


Saya pernah menerima cerita bergambar, terdiri dari tiga kotak di salah satu WAG. Pada kotak pertama digambarkan sebuah mobil menabrak motor. Pengendara motor adalah seorang berseragam loreng. Pada kotak kedua, digambarkan si aparat melotot dan berteriak: “Kamu tahu siapa saya?” Kotak terakhir, ini yang paling kocak, si pengendara mobil digambarkan berkata dalam hati: ”Aneh, baru kesenggol dikit aje, ude lupa name sendiri.”

Pada bacaan kedua hari ini, Paulus mengingatkan jemaat di Anthiokia, siapa dan apa tugas Yohanes Pembaptis yang kelahirannya kita rayakan hari ini. Sebelum Yesus berkarya, Yohanes berseru kepada seluruh bangsa Israel supaya bertobat dan memberikan diri dibaptis, sebab Sang Mesias segera datang. Banyak orang percaya dan menjadi murid Yohanes. Kehadirannya memang telah diramalkan oleh Nabi Yesaya (Yes. 40:1-5). Yohanes adalah suara yang berseru-seru di padang gurun itu. Yohanes adalah pembuka jalan bagi Sang Mesias. Namun Yohanes Pembaptis adalah “some body” yang sangat sadar diri. Ia tahu apa perannya dalam karya penyelamatan Tuhan bagi umat manusia.
 
Ketika para muridnya kemudian pergi mengikuti Yesus, Yohanes tidak marah atau sakit hati. Setelah Yesus berkarya, Yohanes mundur. Yohanes sadar, Yesuslah pemeran utama dalam rencana keselamatan, bukan dirinya. Menjelang akhir tugasnya, Yohanes mengatakan: “Aku bukanlah Dia; Membuka tali kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak”.

Kemampuan untuk menjadi seperti Yohanes Pembaptis tidaklah mudah. Saya dan Anda mungkin tanpa sadar sering berlaku seperti oknum dalam cerita tiga kotak di atas. Kita sering amnesia dan minta perlakuan khusus karena mempunyai jabatan tertentu dalam pekerjaan, dalam pelayanan di lingkungan maupun di gereja. Marilah kita bercermin kepada Santo Yohanes Pembaptis yang sadar diri dan rendah hati!


Doa :

Ya Yesus yang baik, Sang Sabda yang menjadi manusia, sumber segala kemurahan. Berilah Roh Penolong yang mengingatkan kami agar senantiasa menjadi hamba-Mu yang setia dan sadar diri. Terima kasih Tuhan. Amin.


https://i.servimg.com/u/f80/20/26/80/40/tm/g274dd11.jpg






Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang