(Renungan) Bertumbuh dan Berbuah dalam Kasih

Bertumbuh dan Berbuah dalam Kasih.
(Hiyanto Mulia)


Lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu bertunas dan tumbuh, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.”
(Mrk. 4:27)


Kalender Liturgi Minggu, 16 Juni 2024
Bacaan Pertama : Yeh.17:22-24
Mazmur Tanggapan : Mzm. 92:2-3. 13-14. 15-16
Bacaan Kedua : 2Kor. 5:6-10
Bacaan Injil : Mrk. 4:26-34


Jika kita melintasi daerah Karawang, sejauh mata memandang yang tampak hanya tanaman padi. Padi yang baik, adalah padi yang berisi dan bernas. Di musim tanam padi, para petani selalu mempersiapkan benih untuk ditaburkan di persemaian. Bila benih telah tumbuh, bibit-bibit itu dipindahkan ke sawah atau ke ladang. Tidak ada jaminan bahwa ia akan berhasil. Tetapi dengan segala keyakinan, petani tetap saja menanam, tentu dengan harapan kelak akan menuai hasilnya.

Pada dasarnya benih memerlukan waktu untuk tumbuh dan berkembang. Selanjutnya petani hanya menanti saja, karena tidak tahu apa yang terjadi sejak benih ditabur dan bibit ditanam, sampai menghasilkan bulir. Itu gambaran tentang Kerajaan Allah yang dinyatakan oleh Kristus.

Dalam bacaan Injil hari ini, terdapat dua perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus. Pertama, dikatakan Kerajaan Allah seperti benih yang ditabur, yang tumbuh dengan sendirinya. Yesus menggambarkan bagaimana Kerajaan Allah tumbuh dan berkembang di dunia ini. Seperti benih yang tumbuh tanpa campur tangan manusia, demikian pula Kerajaan Allah tumbuh dengan sendirinya, tersembunyi di dalam hati dan pikiran manusia.

Perumpamaan kedua tentang biji sesawi yang menjadi pohon, menyoroti kekuatan yang tersembunyi dalam hal-hal kecil. Biji sesawi adalah salah satu yang terkecil, tetapi ketika ditanam, tumbuh menjadi pohon yang besar dan kuat. Begitu juga iman kita, meskipun mungkin tampak kecil dan lemah pada awalnya, berpotensi menjadi sesuatu yang kuat dan berdampak besar dalam hidup kita dan orang lain.

Yesus pun dalam menghadirkan Kerajaan Allah mirip seperti pertumbuhan tanaman. Jika iman kita dipupuk dan dibangun, tentu akan membuahkan hasil yang baik dalam kehidupan yang nyata. Benih itu akan tumbuh bersama dengan kasih Allah melalui doa, penerimaan Sakramen Maha Kudus, dan devosi kepada orang-orang kudus. Di sinilah iman itu akan tumbuh seperti biji sesawi yang ditanam. 

Marilah kita renungkan, bagaimana cara menghadirkan Kerajaan Allah di tengah-tengah kita. Bila sudah hadir, apakah bertumbuh dalam hidup kita? Bagaimana pertumbuhannya?


Doa: 

Ya Yesus, Engkau adalah Tuhan dan Juru Selamat kami. Bimbinglah kami, ya Tuhan, untuk menjadi tanah yang subur bagi firman-Mu, sehingga kerajaan-Mu dapat terus berkembang di dalam kami dan di seluruh dunia. Hanya pada-Mulah kami percaya dan menyerahkan hidup kami. Terpujilah Engkau selama-lamanya. Amin.



https://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2022/01/WhatsApp-Image-2022-01-25-at-10.08.58.jpeg


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang