(Renungan) Cermin Kemurahan Allah

Cermin Kemurahan Allah
(Fellicia Fenny)


“dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.”
(Mat. 6:12)


Kalender Liturgi Kamis, 20 Juni 2024
Bacaan Pertama : Sir. 48:1-14; 
Mazmur Tanggapan : Mzm. 97:1-2. 3-4. 5-6.7 
Bacaan Injil : Mat. 6:7-15.


Pada tanggal 5 Maret 2014, Ade Sara Angelina Suroto (19 tahun) ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan, dibunuh oleh sepasang sejoli teman dekatnya. Bapak Suroto, ayah mendiang Ade Sara masih tidak bisa menyembunyikan rasa duka mendalam saat diwawancara oleh Tempo. Dia mengatakan, "Kalau berpikir secara manusiawi, kami tentu tidak bisa menerima anak semata wayang  dibunuh secara keji seperti itu, yang ada kami ingin membalas dendam," kata Suroto. Tapi dia dan istrinya memaafkan kedua pembunuh anaknya. 

Banyak orang bertanya mengapa mereka dengan mudah memaafkan. Suroto mengaku bahwa permaafan yang dilakukannya adalah pengewajantahan perintah Tuhan. "Dalam Doa Bapa Kami, ada kalimat untuk memaafkan orang yang bersalah," kata dia.

Doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus dalam Injil Matius hari ini mengajarkan 4 pokok doa yaitu ucapan syukur dan hormat, permohonan kebutuhan jasmani, kebutuhan rohani, dan pengharapan akan kemuliaan Allah. Pengampunan adalah salah satu kebutuhan rohani. Permohonan “ampunilah kami” merupakan manifestasi dari merendahkan diri di hadapan Allah. “Seperti kami pun mengampuni” menunjukkan kita sadar akan kelemahan dan kegagalan kita, namun kita pun bersukacita karena Allah tetap mengasihi.

Banyak orang memandang betapa mudahnya keluarga ini mengampuni, namun bagi Ibu Elizabeth, ibunda dari Ade Sara, pengampunan bukan hal yang mudah. Mereka melalui proses yang cukup melelahkan untuk sampai pada pengampunan yang tulus. Dalam kesaksiannya Ibu Elizabeth mengatakan, “Saat acara pemakaman tiba, saya meminta pertolongan dari Tuhan agar dikuatkan, dan saat itulah Tuhan membukakan jalan baru bernama pengampunan, dan seketika hati saya merasa damai”.

Bapak Suroto dan Ibu Elisabeth merupakan sosok teladan kasih di zaman ini. Mereka tidak hanya mengucapkan Doa Bapa Kami, tetapi taat melaksanakannya dalam kondisi tersulit hidup mereka. 

Kasih Allah yang mengampuni, mendorong mereka untuk berbelas kasihan kepada orang lain yang bersalah. Pengampunan memampukan Pak Suroto dan istri mendapatkan sukacita baru dan bangkit dari kesedihan. Mereka menjadi cermin kemurahan Allah.

Maukah kita menjadi cermin kemurahan Allah?


Doa: 

Tuhan Yesus Engkau tahu betapa kami sulit untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Lembutkan hati kami  Tuhan, agar dapat mengampuni sehingga kami boleh menemukan jalan baru, jalan sukacita dan kedamaian. Roh Kudus tolong kami. Amin.


https://gbirayon3.org/uploads/general/transform.jpg


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Renungan) Api Penyucian

(Renungan) Si Sulung yang Hilang